Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Korut Akhirnya Akui Kirim Pasukan Bantu Rusia Berperang di Ukraina
28 April 2025 10:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Korea Utara untuk pertama kalinya mengkonfirmasi telah mengirim pasukan untuk berperang membantu Rusia dalam perang di Ukraina. Perintah itu dikeluarkan langsung oleh Kim Jong-un dan telah membantu Rusia mendapatkan kendali atas wilayah yang sebelumnya dikuasai Ukraina.
ADVERTISEMENT
"Akhir pertempuran yang penuh kemenangan untuk membebaskan wilayah Kursk, Rusia, menunjukkan tingkat strategis tertinggi dari persahabatan militan yang kuat antara Korut dan Rusia," kata media pemerintah KCNA yang mengutip pernyataan partai penguasa Korut, Senin (28/4).
Dikutip dari Reuters, Rusia pada Sabtu (26/4) lebih dulu mengkonfirmasi pasukan Korut bertempur bersama Rusia di Kursk. Sebelumnya, kedua negara tidak pernah membenarkan atau mengkonfirmasi informasi yang berkali-kali disampaikan Ukraina dan Korsel.
Rusia minggu lalu mengatakan pasukan Ukraina telah diusir dari desa terakhir yang mereka kuasai. Namun, Kiev menolak klaim Rusia dan mengatakan pasukan mereka masih beroperasi di Belgorod, wilayah lain Rusia yang dikuasai Ukraina.
Komisi Militer Pusat dari Partai Pekerja yang berkuasa di Korut mengatakan, Kim Jong-un memutuskan menempatkan pasukan berdasarkan perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang disepakati dengan Presiden Vladimir Putin tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Di bawah perintah Kim, unit militer Korut berperang dengan komitmen yang sama seperti ketika berperang untuk negara sendiri.
"Mereka berperang demi keadilan adalah pahlawan dan wakil kehormatan tanah air," kata KCNA yang mengutip pernyataan Kim Jong-un.
"Korut menganggapnya sebagai sebuah kehormatan memiliki untuk bersekutu dengan negara sekuat Federasi Rusia," kata KCNA.
Kementerian Luar Negeri AS menuntut penempatan pasukan Korut di Rusia dan segala dukungan Rusia sebagai balasannya harus diakhiri. Kemlu AS juga mengatakan Rusia melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan melatih pasukan Korut.
"Negara seperti Korut yang telah melanggengkan perang Rusia-Ukraina memikul tanggung jawab," kata jubir Kemlu AS.
Sementara itu, Korsel mengatakan pernyataan Korut itu merupakan pengakuan tindakan kriminal. Korsel mengutuk keputusan Korut yang mengirim anak muda mereka untuk berperang tidak manusiawi dan tidak bermoral.
ADVERTISEMENT
Korut diperkirakan mengirim total 14 ribu pasukan, termasuk 3 ribu bala bantuan untuk mengganti pasukan yang gugur. Menurut pejabat Ukraina, meski banyak korban karena tidak memiliki kendaraan lapis baja dan tidak berpengalaman mengoperasikan drone, pasukan Korut beradaptasi dengan cepat.
Pasukan Operasi Khusus Ukraina mengatakan membunuh satu unit yang terdiri dari 25 pasukan Korut di Kursk pada 24 April. Mereka merilis video yang menunjukkan salah satu prajurit yang terbunuh dan harta benda mereka, termasuk sebuah catatan yang tertulis dalam bahasa Korea.
Korut juga memasok senjata termasuk amunisi artileri dan misil balistik.