Korut Hancurkan Tempat Reuni Keluarga yang Terpisah karena Perang Korea

13 Februari 2025 11:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota keluarga Korea Utara dan Korea Selatan bertemu saat reuni di resor Gunung Kumgang Korea Utara, Senin (20/8/18). Foto: Yonhap via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anggota keluarga Korea Utara dan Korea Selatan bertemu saat reuni di resor Gunung Kumgang Korea Utara, Senin (20/8/18). Foto: Yonhap via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Korsel mengungkapkan Korut menghancurkan tempat yang selama bertahun-tahun menjadi tempat reuni keluarga yang terpisah karena Perang Korea.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Kamis (13/2), Seoul menyebut apa yang dilakukan Korut sebagai langkah yang tidak humanis.
Jutaan orang terpisah karena Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950-1953. Perang itu memisahkan negara Semenanjung Korea, memisahkan saudara, orang tua dan anak, suami dan istri.
Anggota keluarga Korea Utara dan Korea Selatan bertemu saat reuni di resor Gunung Kumgang Korea Utara, Senin (20/8/18). Foto: Yonhap via REUTERS
Perang Korea akhirnya berakhir dengan gencatan senjata alih-alih perjanjian damai. Itu menyebabkansecara teknis Korut dan Korsel masih dalam perang sampai sekarang.
Reuni emosional biasanya digelar di gunung Kumgang di Korut. Reuni antar keluarga yang terpisah akibat Perang Korea terakhir kali dilakukan pada tahun 2018.
"Pembongkaran Pusat Reuni Gunung Kumgang adalah tindakan tidak manusiawi yang menginjak-injak keinginan tulus dari keluarga yang terpisah," kata juru bicara Kementerian Unifikasi dari pemerintah Korsel.
ADVERTISEMENT
Korsel dengan tegas mendesak penghentian segera dan menyesalkan aksi yang dilakukan Korut itu.
"Pembongkaran sepihak yang dilakukan Korut tidak bisa dibenarkan dengan dalih apa pun, dan otoritas Korut harus bertanggung jawab penuh atas situasi ini," katanya lagi.
Anggota keluarga Korea Utara dan Korea Selatan bertemu saat reuni di resor Gunung Kumgang Korea Utara, Senin (20/8/18). Foto: Yonhap via REUTERS
Sejak 1988, sekitar 130 ribu warga Korsel telah mendaftarkan keluarga mereka yang terpisah karena perang. Berdasarkan data tahun 2025, ada sekitar 36 ribu orang yang masih hidup.
75 persen menyatakan mereka tidak tahu apakah keluarga mereka masih hidup atau tidak.
Sejumlah orang cukup beruntung untuk bisa dipilih bergabung dalam reuni yang lebih sering dilakukan di resor Gunung Kumgang.
Karena program reuni dihentikan secara efektif, keluarga dihadapi kenyataan bahwa mereka mungkin tidak bisa bertemu lagi.
ADVERTISEMENT