Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Korut Longgarkan Lockdown Akibat Penyakit Pernapasan Misterius di Pyongyang
30 Januari 2023 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lockdown di ibu kota Korea Utara (Korut), Pyongyang telah dilonggarkan. Penguncian diberlakukan sejak pekan lalu karena wabah penyakit pernapasan misterius.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Korut sampai sekarang tidak mengakui bahwa penyakit pernapasan itu adalah COVID-19. Bahkan pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un sudah mengumumkan kemenangan atas virus corona pada Agustus 2022 lalu.
Oleh sebab itu, kabar mengenai pencabutan lockdown disampaikan oleh Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang. Dalam unggahan facebook resmi kedutaan, mereka menyebut Kemlu Korut menginformasikan ke misi diplomatik bahwa periode spesial anti-epidemi di Pyongyang resmi dicabut pada Senin (30/1) ini.
Pengumuman ini merupakan lanjutan dari kabar yang diterima Kedubes Rusia dari Kemlu Korut pada Rabu pekan lalu. Otoritas kesehatan Korut meminta misi diplomatik asing untuk melarang pegawainya keluar ruangan.
Mereka juga diwajibkan memeriksa suhu tubuh empat kali sehari. Jika ada kenaikan maka diminta segera melaporkan ke rumah sakit di Pyongyang.
ADVERTISEMENT
"Langkah dari Korut adalah respons dari meningkatnya flu dan beberapa penyakit pernapasan lain," kata unggahan Kedubes Rusia pekan lalu seperti dikutip dari Associated Press
Meski demikian, Kedubes Rusia juga tidak menyebut lockdown diberlakukan terkait COVID-19. Mereka juga tak tahu apakah kebijakan ini berlaku bagi warga lokal Korut atau tidak.
Ketika negara-negara lain mulai pulih dari pandemi COVID-19, situasi sebenarnya di Korut masih misterius. Negara ini menutup erat informasi mengenai COVID-19 sejak awal pandemi menghantam yaitu pada permulaan 2020.
Sejak saat itu Korut memutuskan menutup total perbatasan. Korut turut pula melarang turis asing masuk dan meminta diplomat dari beberapa negara angkat kaki.
Pada Mei 2022 lalu Korut mengakui negaranya terinfeksi COVID-19. Akan tetapi angka berapa orang terinfeksi dirahasiakan.
ADVERTISEMENT
Dalam pengumuman resmi yang disampaikan pemerintah, mereka cuma menyebut ada 4.8 juta dari 26 juta penduduk Korut terserang demam, tanpa menyebut COVID-19.
Beberapa ahli kesehatan internasional meragukan laporan Korut. Buruknya fasilitas kesehatan ditambah tidak maunya Korut menerima bantuan vaksin asing membuat mereka yakin bahwa jumlah penderita COVID-19 jauh lebih tinggi.