Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Negara yang terisolir itu justru menuding Washington sebagai gembong proliferasi nuklir dan menegaskan pihaknya juga tidak akan mentoleransi segala bentuk pelanggaran terhadap hak kedaulatan Korea Utara.
Kecaman ini disampaikan oleh misi permanen Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sebuah pernyataan resmi pada Rabu (3/8).
Misi permanen Korea Utara kala itu sedang menghadiri konferensi PBB di New York, Amerika Serikat, untuk meninjau kembali Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT).
“Ini adalah puncak di mana Amerika Serikat sibuk menyalahkan orang lain atas tuduhan 'ancaman nuklir', mengingat fakta bahwa mereka sendiri yang merupakan gembong proliferasi nuklir,” kata Korea Utara dalam pernyataan itu, dikutip dari Reuters.
Korea Utara juga mengatakan bahwa pihaknya telah menarik diri dari NPT sejak lama, sehingga tidak ada yang berhak untuk melanggar hak negara untuk membela diri.
ADVERTISEMENT
Tujuan Pyongyang mengembangkan persenjataan nuklirnya adalah sebagai upaya pertahanan diri dari segala jenis ancaman eksternal.
“Kami tidak akan pernah mentolerir upaya apa pun yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan kekuatan pelayannya untuk menuduh negara kami tanpa dasar dan melanggar hak-hak kedaulatan dan kepentingan nasional kami,” sambung isi pernyataan itu.
Kecaman pedas Korea Utara ini merupakan tanggapan terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam konferensi PBB tersebut.
Blinken menyebut, Pyongyang terus memperluas program nuklirnya yang melanggar hukum dan sedang bersiap-siap untuk melakukan uji coba nuklirnya yang ketujuh.
Sejak uji coba nuklir pertamanya pada 2017 lalu, Korea Utara telah melakukan uji coba rudal pada tingkat kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Akibat dari aktivitas percobaan rudal yang semakin agresif ini, para pengamat internasional termasuk Washington yakin bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba nuklir ketujuhnya.
Menurut Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, per Juni 2022 tercatat sebanyak 31 uji coba rudal telah diluncurkan oleh Pyongyang dalam satu tahun. Angka percobaan ini meningkat tajam dari tahun sebelumnya yang hanya delapan kali.