Korut Uji Coba Rudal Nuklir Usai AS dan Korsel Mulai Latihan Perang

13 Maret 2023 10:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran rudal terlihat di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran rudal terlihat di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
ADVERTISEMENT
Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal jelajah strategis pada Senin (13/3). Tindakan itu dilakukan tak lama usai Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) memulai latihan perang.
ADVERTISEMENT
Rudal strategis yang diluncurkan Korut diketahui memiliki kemampuan nuklir. Kabar tersebut diungkap kantor berita Korut KCNA.
KCNA menyatakan, uji coba awal pekan ini ditujukan untuk membuktikan keandalan sistem dan menguji operasi serangan bawah laut dari unit kapal selam. Kedua rudal diluncurkan dari kapal selam yang berada di sebelah timur lepas pantai Korut.
KCNA mengeklaim rudal bisa mencapai target sejauh 1.500 kilometer jauhnya.
Anggota Pasukan Khusus Korea Selatan dan AS saat menjalani latihan militer gabungan di pangkalan Angkatan Udara Gunsan, Gunsan, Korea Selatan. Foto: David J. Murphy/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS
Merespons aksi Korut, Kepala Staf Gabungan Militer Korsel (JCS) menyatakan, kini mereka dalam posisi waspada. Pihaknya juga bekerja sama dengan badan intelijen AS untuk menganalisa spesifikasi uji coba Korut.
Pada Senin ini, Korsel dan AS memulai latihan perang Freedom Shield 23 selama 11 hari ke depan. Latihan ini merupakan yang terbesar sejak 2017.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan bersama dua angkatan bersenjata, latihan ini ditujukan untuk memperkuat pertahanan. Oleh sebab itu, latihan akan pula mencakup pendaratan senjata amfibi.
Latihan perang ini dikecam keras oleh Korut. Mereka menganggap latihan perang sebagai persiapan invasi dari Korsel dan AS.
Menurut Menteri Unifikasi Korsel Koo Byoung-sam, Korut seharusnya tidak bertindak berlebihan menanggapi latihan perang negaranya. Unifikasi merupakan kementerian yang mengurusi hubungan Korsel-Korut.
"Sangat disayangkan Korut memakai latihan defensif rutin kami sebagai dalih provokasi," kata Koo seperti dikutip dari Reuters.
"Saya harap Korut sadar tidak ada yang mereka bisa raih dari eskalasi konflik di semenanjung Korea," sambung dia.