Korut Uji Coba Senjata Nuklir Bawah Air usai Korsel Latihan Perang dengan AS

19 Januari 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandang peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat gelar latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Foto: Dok. KCNA melalui REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandang peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat gelar latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Foto: Dok. KCNA melalui REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korea Utara melakukan uji coba sistem senjata nuklir bawah air. Itu dilakukan sebagai protes latihan perang bersama Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Uji coba sistem bernama Haeil-5-2-3 dilakukan oleh organisasi think tank di bawah Kementerian Pertahanan Korut di lepas pantai timur. Laporan itu diungkap kantor berita KCNA pada Jumat (19/1).
Jubir Kemhan Korut kepada KCNA mengatakan, Korsel dan sekutunya menggelar latihan perang karena panik. Oleh sebab itu, Korut memperingatkan Korsel akan menerima konsekuensi dari perbuatannya tersebut.
Latihan perang Korsel dan sekutu Barat digelar pada Rabu (17/1). Mereka menyebut, latihan perang ditujukan sebagai antisipasi ancaman rudal dan nuklir Korut.
"Kesiagaan tentara berbasis nuklir bawah air kami semakin disempurnakan dengan berbagai tindakan responsif dan akan terus menghalangi manuver AL AS dan sekutunya," kata jubir tersebut seperti dikutip dari Reuters.
Sistem baru, Haeil yang dalam bahasa Korea berarti tsunami, pertama kali dicoba pada 2023. KCNA menyebut, sistem itu ditujukan demi melakukan serangan diam-diam ke wilayah bawah air musuh.
ADVERTISEMENT
Sistem ini dipercaya dapat menghancurkan kelompok penyerang angkatan laut musuh, serta menciptakan gelombang radioaktif lewat ledakan bawah air.
Sebelum uji coba ii, Korut mengetes rudal hipersonik. Aksi Korut dikutuk AS, Korsel, dan Jepang. Korut dituduh melanggar serius resolusi DK PBB.
Ancaman Korut, membuat Korsel, AS dan Jepang menggelar pertemuan pada Kamis lalu. Selain mengutuk uji coba senjata, tiga negara itu mengutuk perdagangan senjata Korut dan Rusia.