Koster ke Pelajar Bali: Jangan Tonton Lagi Film Upin Ipin

14 Agustus 2023 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali Wayan Koster foto bersama pelajar di Bali usai Penyerahan hadiah lomba esai Film Jayaprana Layonsari bertempat di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Senin (14/8). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali Wayan Koster foto bersama pelajar di Bali usai Penyerahan hadiah lomba esai Film Jayaprana Layonsari bertempat di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Senin (14/8). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Bali Wayan Koster meminta pelajar SMA dan SMK untuk lebih banyak menonton film lokal. Jangan malah menonton film luar seperti 'Upin & Ipin' asal Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Apa itu yang dari Malaysia itu, Upin Ipin ya. Jangan lagi nonton itu, enggak jelas itu apa itu. Lebih baik kita bangun produksi yang berangkat pada tradisi dan budaya kita, tanah Bali betul-betul memiliki kekayaan untuk itu," kata Koster di Wantilan DPRD Bali, Senin (14/8). Koster menyampaikan itu di acara penyerahan padiah lomba esai Film Jayaprana Layonsari.
Katanya, lebih baik menonton film lokal seperti Jayaprana Layonsari. Tujuannya agar budaya Bali terus lestari.
Film ini mengisahkan kisah cinta berujung tragedi. Berlatar Desa Kalianget, kisah pemuda bernama I Nyoman Jayaprana yang harus mempertahankan cintanya dengan Ni Layonsari yang diganggu oleh seorang penguasa yang bertakhta Sri Baginda Raja.
"Ayo tonton film Jayaprana Layonsari ini agar Bali ke depan jangan sampai rusak tatanan budayanya, tatanan kehidupannya, karena kalau ini rusak maka sama tidaknya Bali ini tidak akan ada lagi," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Senin, (14/8/2023). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Menurutnya, kekuatan Bali adalah seni dan kearifan lokal yang kuat. Tak seperti daerah lain yang memiliki sumber daya melimpah seperti aneka tambang.
"Bali berpegang dengan daerah lain di Indonesia, tidak punya kekayaan alam seperti tambang, emas, batu bara, gas. Tapi kita bersyukur Bali dianugerahi dengan kekayaan keunikan dan keunggulan adat tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal. Yang telah terbukti mampu menjadikan bali ini dengan masyarakatnya bisa survive sejahtera, bahagia, niskala, sekala," jelasnya.
"Ini yang harus kita jadikan sebagai sumber daya pembangunan Bali ke depan. Sekaligus juga menjadikan pendidikan sebagai masa depan kita membangun kehidupan masyarakat kita, dan juga membangun perekonomian kita di Bali," sambung dia.
Sekali lagi ia meminta para anak muda menonton film tersebut di bioskop di Bali. Demi kebudayaan Bali yang semakin maju.
ADVERTISEMENT
"Agar masyarakat Bali sepanjang zaman bisa maju, berkualitas, sanggup bersaing secara berkelanjutan sepanjang zaman," tutupnya.