Koster Singgung Gagalnya Pildun U-20 di RI: Pro Kontra Israel

10 November 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koster usai debat kedua Pilgub Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Koster usai debat kedua Pilgub Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Bali nomor urut 2 I Wayan Koster disinggung menolak Bali menjadi tuan rumah Piala Dunia (Pildun) U-20 karena kehadiran Israel saat debat kedua Pilgub Bali di Hotel The Meru, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (9/11). Koster kembali menjelaskan alasan menolak Pildun usai debat berakhir.
ADVERTISEMENT
Koster mengaku tidak menolak Bali menjadi tuan rumah Pildun U20. Dia menolak kehadiran Israel di Bali. Hal ini sesuai aturan Konferensi Asia Afrika dan pemerintah yang melarang pengibaran bendera Israel.
"Sebelum bertanding pasti akan menyanyikan lagu kebangsaan Israel. Itu kan otomatis sudah menyalahi aturannya sendiri yang dibuat oleh kementerian luar negeri. Itu kenapa penolakan terhadap kehadiran tim Israel ke Bali, bukan menolak kejuaraan dunia u-20, silakan dilaksanakan asal tidak ada tim Israel," katanya kepada wartawan.
Pertimbangan lainnya adalah momentum penyelenggara Pildun U20 bertepatan dengan masa pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Di sisi lain, pendapat masyarakat tentang kehadiran Israel pro dan kontra.
Menurutnya, bila tim Israel datang ke Bali maka berpotensi menimbulkan gangguan keamanan terhadap warga setempat dan wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Banyak pro-kontra bahkan masyarakat Indonesia sebagian besar menolak kehadiran tim Israel di Indonesia. Kalau ini berjalan maka ada potensi gangguan keamanan di Bali," katanya.
Gangguan keamanan ini juga akan berdampak negatif terhadap masa pemulihan ekonomi pasca COVID-19. Ia menilai pemulihan ekonomi di Bali terus melambat.
"Dan kondisi perekonomian kita akibat pariwisata yang terpuruk ini sangat buruk. Pilihannya saat itu bagaimana kita menjaga momentum pemulihan pariwisata untuk memulihkan agar pariwisata bangkit. Begitu juga agar perekonomian bali agar bangkit kembali," sambungnya.
Menurutnya, saat ini, kondisi ekonomi Bali mulai pulih dan keamanan pariwisata terjamin.
"Sehingga sama seperti sekarang ini, ekonomi Bali sudah membaik, bahkan kondisinya lebih baik dari sebelum COVID-19. Pariwisata juga sekarang kondisinya lebih baik dari COVID-19,"
ADVERTISEMENT
"Itu kebijakan yang saya lakukan suatu pilihan yang pahit yang harus dilakukan saat itu untuk memilih agar pemulihan pariwisata berjalan terus pemulihannya begitu juga ekonominya," katanya.