Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Sekdis Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Pemkot Bandung Iwan Rusmawan mengakui adanya sejumlah kendala yang dihadapi petugas saat menangani kebakaran.
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah yang dinilai paling krusial yakni minimnya ketersediaan hidran.
Kini, menurut Iwan, hanya ada empat hidran di Kota Bandung yang tersebar di sejumlah titik. Namun, bila terjadi kebakaran, hidran yang tersebar itu dinilainya sulit untuk dijangkau oleh petugas.
Maka dari itu, ketika ada kebakaran, petugas acap kali mengandalkan sumber air yang berada di dekat lokasi kebakaran.
"Hidran itu ada empat kami bekerja sama dengan PDAM, tetapi ada solusi. Kami enggak bisa mengandalkan empat hidran itu, kami punya mobil di mana ada air sungai itu bisa diambil," kata dia kepada wartawan di Kantor Diskar PB Kota Bandung pada Rabu (9/11).
Empat titik hidran yang dimaksud berada di Taman Cikapayang, Jalan Supratman, Pasar Kordon, dan Jalan Kiaracondong.
ADVERTISEMENT
Idealnya, kata dia, hidran terdapat di 30 kecamatan sehingga petugas tinggal mengambil ke sana apabila di lokasi kebakaran tak ada sumber air.
Iwan kemudian mencontohkan kebakaran yang terjadi di Balai Kota Bandung beberapa waktu lalu. Ketika itu, kata dia, petugas mengambil air dari sungai yang letaknya di Jalan Supratman.
Dia pun menyebut kebakaran yang terjadi wilayah Bandung bagian tengah dan timur acap kali sulit ditangani.
"Kebakaran Balai Kota kemarin, hidrannya ambil dari Supratman dan air sungai di dekat lokasi kebakaran," kata dia.
Sebelumnya, dua kali kebakaran yang tergolong besar terjadi di Kota Bandung yakni di Gudang Penyimpanan Tripleks yang terletak di Jalan Soekarno Hatta dan di Balai Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Di Gudang Penyimpanan Tripleks, petugas pemadam kebakaran memerlukan waktu lebih dari satu hari untuk memadamkan api.