Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
KPAI: Candaan Murid kepada Guru SMK di Kendal Kelewat Batas
12 November 2018 22:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah terkait kasus seorang guru dibully muridnya di salah satu SMK di Kendal. Berdasarkan koordinasi itu, KPAI menemukan bukti aksi itu bertujuan untuk candaan, namun dianggap kelewat batas.
ADVERTISEMENT
"Pihak sekolah dan guru yang bersangkutan menyatakan itu hanya guyonan semata, bukan kekerasan atau pengeroyokan. Namun pihak sekolah mengakui bahwa guyonan atau candaan sejumlah murid terhadap gurunya merupakan tindakan atau perbuatan yang kelewat batas," jelas Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/11).
Menurut Retno, aksi ini terjadi karena beberapa faktor. Pertama, kata Retno, murid kurang dibina dengan baik di rumah dan sekolah sehingga perilakunya kurang sopan.
"Kedua, rendahnya kompetensi pendidik guru, terutama dalam penguasaan kelas serta upaya penciptaan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan, dan menantang kreativitas, serta minat murid," imbuhnya.
Atas kejadian ini, Retno memastikan, pihak sekolah telah menyusun beberapa langkah pembinaan. Mulai dari menyusun aksi penguatan pendidikan karakter, meningkatkan kedisiplinan siswa, menegakkan tata tertib sekolah, hingga pemantauan secara berkala kepada murid dan guru.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, disepakati pula secara berkala pengawas SMK wajib memantau dan melaporkan hasilnya ke Dinas Pendidikan Jawa Tengah," terangnya.
Lebih lanjut, Retno mengapresiasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang sigap dan kooperatif dalam menangani kasus ini. KPAI akan terus berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Gatot Bambang Hastowo, untuk mengusut tuntas kasus ini sehingga tak tertulang kembali.
"KPAI memina untuk sosialisasi stop bullying untuk seluruh siswa dan upaya rehabilitasi psikologis terhadap para siswa pelaku," pungkasnya.
Dalam video yang pertama diunggah oleh akun Facebook Eris Riswandi (saat ini video telah dihapus), terlihat seorang guru setengah baya diserang oleh sejumlah murid laki-laki. Mereka terlihat tertawa dan mengejek gurunya, lalu mendorong dan menendangnya.
ADVERTISEMENT
Guru laki-laki yang diketahui bernama Joko Susilo itu sempat melawan. Namun, murid-murid itu terus menyerang dan membuatnya kewalahan.
Muhaidin, kepala SMK tersebut, membenarkan kejadian berlangsung pada Kamis, 8 November 2018. Kejadian bermula saat murid-murid yang diajari Joko tak ada yang mengaku melemparkan kertas kepadanya.
Kasus bullying ini juga sampai ke telinga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Melalui akun Twitternya, Ganjar meminta siapapun yang memiliki nomor Joko untuk memberitahunya.