Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
KPAI: Orang Tua Siswa SDN Pekayon Tak Lapor ke Sekolah soal Bullying
31 Oktober 2017 15:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
JSZ, Siswa Kelas 3 SD Pekayon 16 Pagi diduga menjadi korban perundungan alias bullying. Ia diduga menjadi korban perundungan akibat perbedaan suku, etnis, dan ras.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui di SD Pekayon 16 Pagi, Jakarta Timur, Komisioner KPAI Retno Listyarti menuturkan orang tua JSZ tidak pernah melaporkan kasus perundungan yang menimpa anaknya kepada pihak sekolah. Hal ini diungkapkan pihak sekolah.
"Orang tua tidak pernah lapor menurut pihak sekolah. Pihak sekolah komunikasi sama orang tua itu cuma satu hal, ketika anak itu enggak masuk sekolah, izin," kata Retno di lokasi, Selasa (31/10).

Retno menambahkan, pihak sekolah belum mengunjungi rumah JSZ. Padahal, tidak hadirnya JSZ di sekolah selama seminggu lebih seharusnya menjadi pertanyaan bagi sekolah.
"Sekolah mengakui tidak home visit padahal sudah enggak masuk seminggu harusnya kan dicari tahu sekolah kenapa tidak masuk," imbuh Retno.
Meski begitu, Retno menilai, pihak sekolah cukup kooperatif setelah mengetahui adanya kasus ini. Pihak sekolah akan mengantar KPAI ke rumah JSZ.
ADVERTISEMENT
"KPAI menilai sekolah ini kooperatif dan kami juga akan diantar nanti ke orang tua siswa untuk menemui ananda ini tapi hari ini ananda tidak masuk sekolah," ujar Retno.
Kejadian ini berawal dari Postingan Facebook dari paman JSZ, Bearo Zalukhu. Dalam postingan itu, ia menyebutkan keponakannya menjadi korban perundungan oleh teman-teman sekolahnya.