Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
KPAI Pastikan Lokasi Pengungsian Kebakaran Bidara Cina Ramah Anak
28 Mei 2018 12:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI ) akan meninjau anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Bidara Cina , Jakarta Timur. Peninjauan tersebut untuk memastikan sarana dan prasarana pengungsian yang ramah terhadap anak.
ADVERTISEMENT
“Terkait hal ini KPAI akan melakukan pengawasan siang ini untuk memastikan anak-anak yang menjadi korban kebakaran, apakah sarana dan prasarana pengungsian ramah anak,” ujar Komisioner Bidang Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat Susiana Affandi dalam konferensi pers di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (28/5).
Susiana menjelaskan pengawasan dilakukan karena saat ini ada tiga lokasi pengungsian yang dibuat oleh Pemerintah Kota Madya Jakarta Timur. KPAI juga akan memastikan ketersediaan air bersih, kesehatan bagi anak-anak korban kebakaran serta kemudahan pengurusan surat-surat penting yang terbakar.
Hal penting lainnya menurut Susiana ialah memastikan anak-anak tersebut tidak memiliki dendam. Karena kebakaran disebabkan oleh kompor yang meledak dari satu rumah warga.
“Kami akan melihat di lapangan juga penanganan terhadap anak-anak ini karena kita tidak ingin anak-anak ini kemudian terjadi dendam karena melihat ada faktor kebakaran ini oleh adanya kompor yang meledak di satu warga,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya dendam anak-anak korban kebakaran pernah ditemui KPAI saat kasus kebakaran di Taman Sari, Jakarta Barat. Saat itu anak-anak tersebut sangat marah karena tahu kebakaran terjadi karena konflik satu keluarga yang berujung dengan pembakaran rumah. Karena tindakan kesengajaan itu mereka akhirnya marah satu sama lain dan menjadi dendam.
“Sama seperti di Taman Sari itu kasus yang terjadi dulu itu anak-anak marah sekali, ada konflik keluarga yang kemudian ada kesengajaan yang kemudian membuat anak-anak yang sangat marah satu sama lain dan dendam,” jelasnya.
Terkait hal tersebut KPAI akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial terkait siklus sosial dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk melakukan trauma healing.
“Untuk memastikan ini kebutuhannya bagaimana KPAI akan melakukan pengawasan di siang ini,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kebakaran di kawasan Bidara Cina terjadi pada Minggu (27/5) pukul 03.28 WIB pagi. Kebakaran tersebut diduga karena dipicu oleh kebocoran tabung gas. Akibatnya, sekitar 72 kepala keluarga atau 220 warga kehilangan tempat tinggal.