KPAI soal Pak Ribut Edukasi Seks dan Kisah Sodom ke Siswa SD: Kami Apresiasi

28 Maret 2022 7:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribut Santoso, guru yang viral dari Lumajang.  Foto: Instagram/@r_dancer_management
zoom-in-whitePerbesar
Ribut Santoso, guru yang viral dari Lumajang. Foto: Instagram/@r_dancer_management
ADVERTISEMENT
KPAI ikut memberikan tanggapan terhadap kasus yang menimpa seorang guru SD di Kabupaten Lumajang bernama Pak Ribut. Dia viral di media sosial karena mengajarkan edukasi seks dan kisah kaum sodom ke anak-anak SD.
ADVERTISEMENT
Ribut yang menjelaskan edukasi seks dan kaum sodom ke siswanya menuai polemik karena masyarakat mendapat informasi dari video yang sepotong-potong.
Menyikapi itu, Komisioner KPAI, Retno Listyarti, mengatakan tidak mudah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan seperti yang dilakukan oleh Pak Ribut.
“Sebagai mantan guru dan kepala sekolah, saya sangat mengapresiasi Pak Guru Ribut yang memiliki pendekatan pembelajaran yang bagus, dekat dengan anak-anak dan sabar melayani pertanyaan anak-anak didiknya," kata Retno dalam keterangannya.
"Tampak guru dan siswanya sangat menikmati proses pembelajaran yang ditampilkan Pak Ribut," tambah dia.
Retno menambahkan, Pak Ribut merupakan seorang pendidik yang jauh dari kota besar. Namun ia memiliki kreativitas membuat video di YouTube, aktif di media sosial dan tetap mengajar dengan semangat tinggi.
ADVERTISEMENT
"Pak Ribut mempraktikkan merdeka belajar Mas Menteri Nadiem dengan pendekatan yang para siswanya tampak nyaman dan bisa bicara ceplas ceplos dihadapannya. Pak Ribut juga terlihat sangat sabar menanggapi ceplas ceplos siswanya. Bagi saya, Pak Ribut sosok guru yang patut diacungi jempol," ucap Retno.
Ribut Santoso, guru yang viral dari Lumajang. Foto: Instagram/@r_dancer_management

Pak Ribut Dinyatakan Tak Bersalah

Pak Ribut sempat dilaporkan masyarakat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang karena konten edukasi seks dan kisah kaum sodom itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang sempat memanggil Pak Ribut untuk dimintai keterangan. Setelah pertemuan tersebut, Kadisdik Lumajang menyatakan, Pak Ribut tidak bersalah.
Sebab Pak Ribut membahas materi yang diujikan tentang Agama Islam. Nabi Luth memang punya kaum yang namanya Kaum Sodom.
"Pak Ribut dalam video yang viral tersebut memang bertanya apa itu kaum sodom? Lalu dijawab anak-anak. Ketika (video itu) dipotong-potong, itu yang akhirnya jadi masalah," kata Retno.
ADVERTISEMENT
"Materi tentang kaum sodom itu merupakan bagian dari materi dalam mata pelajaran agama Islam yang diujikan dalam ujian atau penilaian tengah semester (PTS). Pak Ribut menurut Kadisdik sudah menyampaikan apa adanya dengan bahasa yang dimengerti oleh anak-anak," lanjut dia.
Komisioner bidang pendidikan Retno Listyarti saat konferensi pers tentang KPAI di awal 2019 mencatat banyaknya kasus-kasus anak di bidang pendidikan, Jakarta, Jumat (15/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Retno mengatakan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Agus Salim, sudah melihat utuh video TikTok asli yang diunggah oleh Ribut. Menurutnya apa yang disampaikan Ribut sudah benar.
"Bahkan Kadisdik Lumajang menyatakan bahwa Pak Ribut itu sudah benar mengajarnya, membahas materi yang diujikan tentang Agama Islam. Nabi Luth memang punya kaum yang namanya Kaum Sodom," ucap Retno.
Retno menambahkan sikap dari Kadisdik Lumajang, Agus Salim, patut dicontoh. Karena selain memahami aturan, juga melakukan penelaahan dan mengumpulkan data dahulu sebelum memanggil Pak Ribut, sehingga ia memahami masalahnya.
ADVERTISEMENT
“Saya mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang yang sudah melakukan penanganan kasus guru Ribut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen," kata Retno.
"Dalam UU Guru Dosen, memang guru yang diduga melakukan pelanggaran harus diberi kesempatan melakukan pembelaan diri sebelum dinyatakan bersalah/tidak," tutup dia.