KPAI Terima Keluhan Terkait PPDB, Didominasi Perpindahan KK dan Lupa Password

Operator sekolah membantu wali murid saat pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daring di SDN Tangerang 6, Kota Tangerang, Banten, Kamis (17/6/2021). Foto: Fauzan/Antara Foto

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima berbagai macam laporan dan aduan masyarakat terkait proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di berbagai daerah.

KPAI melakukan pengawasan persiapan PPDB di sejumlah daerah, yaitu di Provinsi Sumatera Utara, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Lampung dan Kota Bogor, sejak Maret hingga Mei lalu.

“Pengawasan dilakukan KPAI untuk memastikan bahwa PPDB tahun 2022 di persiapkan dengan matang dengan prinsip non-diskriminatif, objektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan,” ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti, dalam keterangannya, Senin (27/6).

Sedangkan pada Mei hingga Juni, KPAI melakukan pengawasan pelaksanaan PPDB di 16 (enam belas) posko di Sumatera Utara dan DKI Jakarta.

Hasil pengawasan KPAI menunjukkan para orang tua calon peserta didik baru (CPDB) yang datang ke posko, sebagian besar untuk mencari info tentang PPDB, terutama tentang syarat dan mekanismenya.

Berbagai keluhan lain disampaikan orang tua berkaitan dengan lupa password sehingga akun harus di-reset ulang, hingga permasalahan zonasi dan umur.

"Banyak orang tua yang setelah dijelaskan kemudian mengerti. Namun ada juga yang marah, menuduh tidak adil, dan minta aturan terkait Kartu Keluarga tersebut direvisi," ujarnya.

Retno mengungkapkan, semenjak posko KPAI terkait PPDB dibuka di berbagai tempat, ratusan orang tua calon siswa datang melaporkan masalahnya setiap hari.