KPK Akan Hitung Biaya Kaesang dan Erina Naik Private Jet ke AS

18 September 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) menjawab pertanyaan jurnalis usai memberikan klarifikasi terkait jet pribadi di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: RENO ESNIR/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) menjawab pertanyaan jurnalis usai memberikan klarifikasi terkait jet pribadi di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: RENO ESNIR/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono ternyata tidak bayar saat nebeng private jet temannya dari Indonesia menuju Amerika Serikat (AS). KPK saat ini tengah mendalami apakah tumpangan jet tersebut merupakan gratifikasi atau bukan.
ADVERTISEMENT
KPK akan menghitung berapa nilai yang harus dibayar oleh Kaesang dkk sebagai biaya perjalanan dari Indonesia ke AS.
"Iya (biayanya dihitung)," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, saat dikonfirmasi, Rabu (18/9).
Adapun sebelumnya, Pahala menyebut Kaesang membayar Rp 90 juta per orang untuk naik private jet. Dia meluruskan, angka tersebut merupakan estimasi saja yang disampaikan oleh Kaesang, jika harus membayar tiket perjalanan ke Amerika Serikat dengan naik pesawat komersial.
"Estimasi kalau nggak nebeng kan naik business class per orang 90 juta," kata Pahala.
Saat ditemui di kesempatan terpisah, Pahala juga menjelaskan bahwa tadinya Kaesang hendak naik pesawat business class berempat. Satu orangnya dengan tiket Rp 90 juta. Namun Kaesang diajak nebeng oleh temannya.
ADVERTISEMENT
"Dia bilang kalau business class itu 90 juta, ya gue dulu aja terima angkanya, misalnya kalau ditetapkan jadinya berapa (nilai seharusnya), kan belum tentu juga ngikutin (angka estimasi Kaesang)," kata dia.

Perhitungan Ahli

Pengamat Penerbangan, Alvin Lie, sudah melakukan perhitungan terkait biaya naik private jet seperti yang Kaesang dkk lakukan. Dia mengungkapkan informasi mengenai pesawat jet Gulfstream G650ER yang digunakan Kaesang. Pesawat Gulfstream G650ER adalah pesawat bukan niaga, sehingga tidak boleh memungut bayaran dari penumpang atau cargo yang dimuat.
Kemudian, jika pesawat ini disewa, tarifnya berkisar 12 ribu-13 ribu US Dolar per jam. Kemudian konsumsi avturnya sendiri sekitar 1.900-2.000 liter per jam.
Alvin pun mencoba kalkulasi dengan mengambil harga tengahnya yakni biaya sewa di harga 12.500 US Dolar per jam, dan Avtur 2.000 liter per jam.
ADVERTISEMENT
"Kemudian kita coba sekarang kilas balik rute penerbangannya, adalah dari Bandara Halim di Jakarta, ke Bandara Chubu di Nagoya Jepang, lanjut ke Bandara kemungkinan di LAX Los Angeles, Amerika Serikat," tuturnya.
Pada penerbangan Halim-Jepang memakan waktu 7 jam, durasi yang sama juga terjadi jika perjalanan dari Jepang-Amerika.
Sehingga total penerbangan sekitar 14 jam, di luar take off, landing dan lain-lain. Alvin mengkalkulasi, durasi 14 jam dikali 2.000 liter maka konsumsi Avtur sekitar 28.000 liter.
"Dengan harga Avtur Pertamina saat ini sekitar Rp 13.500 per liter. Jadi untuk penerbangan dari Halim ke Amerika, total 14 jam, 28.000 liter Avtur, nilai Avturnya adalah sekitar Rp 378 juta," ungkap Alvin.
Kalkulasi ini baru menghitung perihal Avtur untuk pesawat saja, belum lagi biaya pilot, awak kabin, perizinan, layanan navigasi, landing fee, perawatan pesawat dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Alvin kembali mengkalkulasi soal biaya sewa pesawat dengan tarif tengah 12.500 US Dolar per jam. Jika penerbangan memakan waktu 14 jam, maka harga sewanya menjadi 175 ribu US Dolar.
"Yang mana dengan kurs sekarang, sekitar Rp 15.500 per dolar, jatuhnya adalah Rp 2,7 miliar per sekali jalan," imbuhnya.
Alvin juga mengatakan, jika menyewa pesawat, biasanya tidak bisa one way saja. Artinya pesawat disewa secara Pergi-Pulang (PP).
Total biaya sewa pesawat jika PP maka menjadi Rp 5,4 miliar. Konsumsi Avtur juga jika dilakukan PP maka menjadi Rp 756 juta. Sehingga totalnya lebih dari Rp 6,15 miliar.