Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
KPK menyebut berkas administrasi ekstradisi buronan kasus korupsi e-KTP, Paulus Tannos, telah rampung. Paulus diamankan di Singapura dan saat ini tengah dalam proses ekstradisi.
ADVERTISEMENT
"Info yang kami dapatkan bahwa sudah lengkap," ujar juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, kepada wartawan, Kamis (27/2).
Namun demikian, Tessa enggan merinci lebih lanjut terkait proses selanjutnya. Ia mengatakan, hal itu menjadi kewenangan Kementerian Hukum.
"Kementerian Hukum dalam hal ini tentunya akan menjadi pihak yang akan menyampaikan secara detail," ujarnya.
Paulus Tannos sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP sejak 2019 lalu. Namun, ia tinggal di Singapura bersama keluarganya dan sempat menyulitkan KPK untuk menangkapnya.
Paulus Tannos juga sempat mengubah namanya menjadi Tjhin Thian Po. Bahkan dia punya paspor negara Guinea-Bissau. Namun kini, pelariannya harus berakhir usai diciduk di Singapura pada 17 Januari lalu.
Kini, ia ditahan sementara di Changi Prison, Singapura, sembari menunggu proses ekstradisi ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saat ini Kemenkum sedang dalam proses pemenuhan berkas ekstradisi Paulus tersebut. Indonesia diberikan waktu selama 45 hari atau sampai 3 Maret 2025 oleh otoritas Singapura.
Terbaru, Paulus Tannos juga menggugat keabsahan penangkapannya ke pengadilan di Singapura.