KPK Geledah 3 Lokasi di Balikpapan soal Kasus LPEI: Sita Rp 4,6 M-100 Perhiasan

5 Agustus 2024 21:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat diwawancarai wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Senin (5/8/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat diwawancarai wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Senin (5/8/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
KPK menggeledah tiga lokasi berbeda di daerah Balikpapan, Kalimantan Timur sejak 31 Juli hingga 2 Agustus. Penggeledahan ini terkait kasus dugaan korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
ADVERTISEMENT
"Bahwa sejak tanggal 31 Juli 2024 sampai dengan 2 Agustus 2024, KPK melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa penggeledahan pada 2 rumah dan 1 kantor swasta yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur," kata Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Senin (5/8).
Dari hasil penggeledahan itu, lanjut Tessa, penyidik menyita uang tunai Rp 4,6 miliar, 6 unit kendaraan, hingga kurang lebih 100 perhiasan.
"KPK telah melakukan penyitaan di antaranya berupa uang kurang lebih Rp 4,6 miliar, 6 unit kendaran, 13 buah logam mulia, 9 buah jam tangan, 37 tas mewah, kurang lebih 100 perhiasan (cincin, kalung, gelang, anting, liontin) serta barang bukti elektronik (BBE) berupa laptop dan hard disk," rincinya.
ADVERTISEMENT
Tessa menyebut, semua barang bukti tersebut akan didalami dan dianalisis oleh penyidik KPK.
"Kesemuanya diduga punya keterkaitan dengan perkara yang sedang disidik dan akan terus didalami oleh penyidik," pungkasnya.
Dalam kasus ini, diduga terjadi penyimpangan pemberian kredit modal kerja ekspor oleh LPEI. Kasus ini diduga merugikan keuangan negara hingga triliunan rupiah. KPK belum merinci kasus tersebut.
Sebanyak 7 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Namun belum dibeberkan identitasnya.
Di sisi lain, KPK juga melakukan pencegahan terhadap 7 orang, yang identitasnya juga belum disampaikan.