KPK Geledah Sejumlah Lokasi di Jabodetabek Terkait Kasus Bansos Presiden

23 Juli 2024 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
KPK menggeledah sejumlah lokasi terkait kasus dugaan korupsi Bantuan Sosial (bansos) Presiden di Kementerian Sosial (Kemensos). Juru bicara KPK Tessa Mahardhika menyebut lokasi yang digeledah di sekitaran Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
"Bahwa hari ini ada kegiatan penyidikan di perkara bansos banpres (bantuan presiden) di Jabodetabek. Untuk tempat-tempat, titik pastinya, kami belum bisa sampaikan karena kegiatan masih berlangsung," kata Tessa saat ditemui wartawan di KPK, Selasa (23/7).
"Tapi nanti kalau seandainya nanti ada hasil dari penyidik kita akan update lagi apa sih yang dilakukan atau barang-barang apa yang disita," sambungnya.
Tessa menyebut, penggeledahan tidak hanya di satu titik saja. Meski dia tidak merinci lebih jauh. Belum diketahui apa saja yang diamankan dalam penggeledahan itu.
Perkara Tak Berhenti
Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, saat diwawancarai wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (16/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Kasus ini merupakan pengembangan dari korupsi Bansos yang menjerat eks Mensos Juliari Batubara. Tessa menyebut, kasus ini terus berkembang dan tidak berhenti.
ADVERTISEMENT
"KPK dalam hal ini penyidik tentunya sama seperti perkara tersangka HM (Harun Masiku), apabila kita menemukan bukti baru, ada penyidikan baru yang diperlukan untuk menerangkan perkara tersebut tentunya akan kita tindak lanjuti. Jadi, tidak akan berhenti kalau tidak tuntas," kata dia.
"Kalau seandainya dibilang ini perkara ini sudah lama kemudian naik Kembali, saya pikir itu tentunya membuktikan bahwa perkara ini tidak dihentikan. Jadi perkara ini tetap berjalan, cuma masalah waktu, kesiapan penyidik dan sebagainya," sambungnya.
Kasus Bansos Presiden
KPK mengungkap ada 6 juta paket bansos presiden di Kementerian Sosial yang diduga dikorupsi. Jumlah itu merupakan total dari tiga tahap penyaluran yang diduga dikorupsi, yakni tahap 3, 5, dan 6. Dugaan kerugian negara terkait korupsi bansos itu mencapai Rp 250 miliar. Kerugian itu masih bersifat sementara dan akan terus dihitung oleh KPK.
ADVERTISEMENT
Kasus bansos presiden yang diusut KPK ini memang bantuan khusus untuk pandemi. Objek korupsinya terkait pengadaan bansos. Modus korupsinya yakni pengurangan kualitas bansos.
KPK belum membeberkan konstruksi detail, termasuk berapa kualitas atau rupiah yang diambil dari satu paket bansos. Bila berkaca kasus Juliari, ia diduga meminta fee Rp 10.000 per satu paket bansos.
Tessa juga mengungkapkan bansos presiden di Kemensos yang diusut adalah penyaluran tahap 1 sampai 12. Isi paket bansos itu meliputi sembilan bahan pokok atau sembako, kebutuhan pokok dapur.
"Isinya lebih kurang yaitu: minyak, ⁠beras, sarden, susu, ⁠kecap, biskuit,” kata Tessa Mahardhika merinci kepada wartawan, Kamis (27/6) lalu.
KPK sudah menetapkan tersangka, yakni seorang pengusaha. Namun KPK belum mengungkap siapa tersangka tersebut.
ADVERTISEMENT