KPK Kekurangan 400 Pegawai, Termasuk Penyidik dan Penyelidik

Ilustrasi KPK. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Masalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) nampaknya jadi 'penyakit' menahun di tubuh KPK. Terutama terkait sektor penindakan yakni penyelidik dan penyidik di lembaga antirasuah yang masih belum mencapai angka ideal.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyatakan, lembaga yang dipimpinnya itu masih kekurangan ratusan pegawai untuk seluruh sektor. Bahkan angkanya menyentuh sekitar 400 orang.

"Tentu sesungguhnya KPK bukan hanya tahun ini, dari tahun sebelumnya KPK sudah melakukan analisis terhadap kebutuhan sdm tidak lebih sudah di atas 400 kebutuhan penambahan sesungguhnya tapi belum dipenuhi," kata Ghufron dalam konferensi pers Kinerja KPK Tahun 2020 di kantor KPK, Jakarta, Rabu (30/12).

Ilustrasi Penyidik KPK Foto: Indra Fauzi/kumparan

Kekurangan ratusan pegawai itu termasuk terkait sumber daya penyidik dan penyelidik. Ghufron tak membeberkan angka pasti kebutuhan KPK terkait penyidik dan penyidik tersebut. Namun, kata dia, ada sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.

"Maka gimana pemenuhannya, tentu kami saat ini penuhinya dengan 2 hal, pertama peningkatan kemampuan SDM kami, kalau ada pegawai non penyelidik atau penyidik, kalau persyaratan kemampuannya memenuhi kami rekrut jadi penyidik dan penyelidikan di internal KPK," kata dia.

"Kalau kemudian metode itu belum mencukupi tentu kami juga bekerja sama dengan pihak baik Polri baik Kejaksaan maupun instansi yang memiliki PPNS kami rekrut kami tawarkan yang memiliki sumbangsihnya ke KPK sebagai penyidik dan penyelidik," sambungnya.

Sementara itu, plt juru bicara KPK Ali Fikri menjelaskan kekurangan SDM berdasarkan dari analisis beban kerja pada 2020.

"Saat ini total pegawai 1.586. Berdasarkan analisa beban kerja tahun 2020 diharapkan memiliki jumlah pegawai 1.967," pungkasnya.