KPK Minta Pegawai Pemprov DKI Jakarta Terapkan Keluarga Berintegritas

17 Maret 2022 11:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KPK Sosialisasi Keluarga Berintegritasi di Pemprov DKI Jakarta, Kamis (17/3). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
KPK Sosialisasi Keluarga Berintegritasi di Pemprov DKI Jakarta, Kamis (17/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
KPK mengadakan sosialisasi program Keluarga Berintegritas bagi pegawai Pemprov DKI di Kantor Balai Kota Jakarta, Kamis (16/3). Sosialisasi tersebut dalam rangka pencegahan korupsi di lingkungan pemerintahan daerah, khususnya Provinsi DKI.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi pencegahan ini mengangkat tema “Keluarga Berintegritas Pemprov DKI Jakarta”. Tema tersebut dipilih karena pencegahan korupsi bisa dimulai dari level terkecil, yakni keluarga.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan program ini merupakan bagian dari strategi KPK dalam memberantas korupsi lewat jalur pendidikan.
“Jadi KPK lewat pendidikan kita bisa menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada lapisan masyarakat lewat pendidikan formal maupun pendidikan yang nonformal berbasis keluarga,” kata Alex kepada wartawan usai acara.
Dalam kegiatan ini, KPK turut menggandeng Gubernur, Wakil Gubernur, hingga seluruh jajaran Pemprov DKI untuk membangun nilai-nilai integritas berbasis keluarga. Sebab, DKI Jakarta merupakan daerah dengan APBD yang sangat tinggi. Maka potensi penyimpangan pun cukup tinggi.
KPK Sosialisasi Keluarga Berintegritasi di Pemprov DKI Jakarta, Kamis (17/3). Foto: Dok. Istimewa
KPK berharap program ini akan membuat keluarga para pegawai Pemprov DKI akan lebih berintegritas. Hal itu dinilai penting sebab, keluarga yang menerapkan nilai integritas akan membuat kehidupannya menjadi berintegritas pula.
ADVERTISEMENT
Dengan diterapkannya integritas di keluarga, diharapkan nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan. Misalnya saja bagaimana istri atau suami mengetahui pendapatan pasangan mereka selaku ASN.
"Istri atau pasangan harus tahu berapa sih penghasilan yang diterima suami atau istri di Pemprov DKI. Transparan saja. Namanya keluarga kan harus terbuka," ujar Alex.
"Sehingga, ketika ada membawa uang tunai yang dianggap mencurigakan, itu juga ada yang mengingatkan ini uang apa? Gaji kan ditransfer? Nah harus dijelaskan. Sepanjang bisa dijelaskan dari mana sumber awalnya, oke, tidak masalah," imbuhnya.
Alex berharap kehidupan di dalam keluarga itu terbawa dalam kehidupan di lingkungan kerja. Sehingga lingkungan kerja juga menjadi wilayah yang berintegritas dan bebas dari korupsi.
Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta mengikuti Upacara HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kawasan Pantai Maju atau pulau D Reklamasi, Jakarta Utara, Sabtu (17/8). Foto: Helmi Afandi/kumparan
“Semoga pejabat-pejabat di Pemprov DKI bisa jadi role model keluarga mereka dan bagi staf di bawahnya terutama dalam menanamkan nilai-nilai integritas,” ujar Alex.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berterima kasih serta mengapresiasi atas bimbingan teknis teknis terkait program keluarga berintegritas yang digelar KPK.
“Menanamkan nilai-nilai integritas bagi suami istri, pejabat, pasangan suami istri yang ada di lingkungan Pemprov DKI Jakarta,” kata Riza.
Kata Riza agenda tersebut sangat penting untuk terus dilaksanakan dan diselenggarakan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Mengingat, daerahnya memiliki anggaran sangat besar yang cukup menggoda bagi jajarannya.
“Semua kami bersyukur Alhamdulillah sejauh ini di lingkungan pejabat, KPK masih bisa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik mudah-mudahan ke depan seterusnya tidak ada pejabat-pejabat atau pimpinan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang menjadi tersangka kasus dan lain-lain di KPK, di kepolisian maupun di Kejaksaan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT