Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor pada hari ini, Jumat (19/4). Dia akan periksa terkait dugaan korupsi pemotongan tunjangan pegawai di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
“Hari ini bertempat di gedung Merah Putih KPK, tim penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan salah satu pihak terkait dalam perkara ini, atas nama Ahmad Muhdlor Ali,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan.
Dia belum membeberkan keterangan apa yang akan digali dari Mudhlor. Namun, dia saat ini berstatus sebagai tersangka. Ali belum membeberkan apakah pemeriksaan hari ini sekaligus penahanan terhadap Gus Muhdlor atau tidak.
Mudhlor akan diperiksa di Gedung Merah Putih KPK di Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam kasus ini, Muhdlor menjadi tersangka menyusul dua orang sebelumnya, mereka adalah: Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo Ari Suryono dan seorang pejabat bernama Siska Wati.
Merujuk ke kasus dua tersangka tersebut, diduga mereka melakukan korupsi dengan cara memotong dana insentif pajak ASN pada BPPD Sidoarjo. Nilai pungli untuk tahun 2023 mencapai Rp 2,7 miliar.
ADVERTISEMENT
Diduga, uang Rp 2,7 miliar itu dinikmati oleh para tersangka. Termasuk Muhdlor. Kini, Bupati Sidoarjo itu sudah dicegah bepergian ke luar negeri.
Kasus Muhdlor dkk ini mencuat dari OTT KPK jelang Pilpres 2024. Ini juga yang membuat nama Muhdlor sempat sempat menjadi pembicaraan karena, sebagai kader PKB, Gus Muhdlor sempat menyatakan dukungan pada Cak Imin pada Februari 2023. Namun, dukungannya berubah menjadi ke Prabowo-Gibran pada awal Februari 2024, selang beberapa hari OTT KPK.
Gus Muhdlor belum berkomentar soal status tersangkanya tersebut. Namun, beberapa waktu lalu, ia pernah menyatakan tidak pernah menerima uang.
“Ndak. Secara umum yang bisa kami sampaikan semoga ini jadi pembelajaran bagi kita semua, untuk lebih mengelola transparansi serta memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Sidoarjo,” kata Gus Muhdlor.
ADVERTISEMENT