Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
KPK Periksa Suami Agustiani Tio Terkait Perintangan Penyidikan Harun Masiku
17 Februari 2025 20:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
KPK memeriksa suami mantan anggota Bawaslu RI Agustiani Tio Fridelina, Adrial Wilde, terkait kasus dugaan perintangan penyidikan Harun Masiku. Kasus ini menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Adrial mengungkapkan bahwa penyidik memeriksanya sejak pukul 12.00 WIB. Ia tampak keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 18.40 WIB.
"Saya kebetulan dipanggil untuk dimintakan keterangan sebagai saksi, ya keterangan-keterangan itu masih ada kaitannya karena saya suami dari Ibu Tio, jadi kaitannya lebih ke arah yang lalu, ya, yang lalu, seperti apa waktu itu, apa yang saya ketahui," ujar Adrial kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Senin (17/2).
"Ya karena saya sebagai suami dan aktivitas istri saya adalah aktivitas yang masing-masing lah, ya, saya punya aktivitas sendiri, istri saya punya aktivitas sendiri. Jadi, saya hanya pada saat itu bersikap sebagai suami saja," jelasnya.
Adapun Hasto ditetapkan sebagai tersangka dalam dua perkara, yakni dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) DPR RI dan dugaan perintangan penyidikan kasus Masiku.
ADVERTISEMENT
Pengacara Adrial, Army Mulyanto, menyebut bahwa kliennya hanya diperiksa sebatas perkara dugaan perintangan penyidikan saja.
"Substansi perkara lebih ke aspek dalam isu kaitannya terkait obstruction of justice [perintangan penyidikan], jadi kira-kira seperti itu," ucap Army dalam kesempatan yang sama, Senin (17/2).
"Cuma yang menarik adalah dalam bahasa kapasitas Pak Adrial hari ini hanya sebatas dalam konteks obstruction-nya, bukan dari sisi penyuapannya," sambungnya.
Army juga menegaskan bahwa kliennya tak memiliki keterkaitan langsung dengan perkara yang menjerat Hasto.
"Pada saat Ibu Tio masih ditahan pada saat itu, situasinya Pak Adrial yang mengurus semuanya dan lain sebagainya, termasuk berkomunikasi dengan teman-teman lawyer pada saat itu," kata dia.
"Jadi enggak ada kaitan secara langsung dengan urusannya dengan Pak Hasto, apalagi dengan Pak Donny Tri Istiqomah," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selama pemeriksaan itu, Army menekankan bahwa tidak ada pembahasan terkait pencegahan kliennya ke luar negeri. Sebelumnya, KPK turut mencegah Agustiani Tio beserta suaminya itu ke luar negeri sejak awal Februari 2025 lalu.
Pencegahan ini dilakukan KPK karena keterangan Tio dan suaminya dinilai memiliki peran penting dalam kasus Hasto. Akan tetapi, Army mengaku heran dan mempertanyakan pencegahan ke luar negeri terhadap kliennya tersebut.
"Perihal pencegahan atau pencekalan Pak Adrial kaitannya itu otomatis karena urusan dari Ibu Tio sendiri. Jadi enggak ada kaitan secara langsung sekali lagi," tutur dia.
"Nah itu yang kami sebenarnya juga mempertanyakan secara substansi dari surat-surat kami sebelumnya melalui kaitan dengan Ibu Tio," lanjutnya.
Dalam kesempatan terpisah, juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, mengungkapkan bahwa Adrial sedianya diperiksa oleh KPK pada Jumat (7/2).
ADVERTISEMENT
Namun, lanjutnya, Adrial justru tak hadir. Oleh karenanya, pemeriksaannya dijadwalkan ulang pada Senin (17/2).
"Betul, Saudara AW [Adrial Wilde] dimintakan keterangannya hari ini sebagai saksi yang merupakan penjadwalan ulang, karena yang bersangkutan pada tanggal 7 Februari tahun 2025 telah dipanggil namun berhalangan hadir," ujar Tessa kepada wartawan, Senin (17/2).
"Untuk itu yang bersangkutan, hari ini hadir memenuhi kewajibannya untuk memberikan keterangan sebagai saksi," pungkasnya.
Agustiani Tio merupakan mantan anggota Bawaslu RI. Dalam kasusnya, ia berperan sebagai perantara suap dari Harun Masiku kepada Wahyu Setiawan selaku Komisioner KPU.
Agustiani Tio pun dijatuhi vonis 4 tahun penjara atas perbuatannya. Ia pun kini telah selesai menjalani hukumannya. Kasus ini memang sudah diusut KPK sejak 2020 lalu. Namun, kasusnya masih bergulir karena Harun Masiku belum berhasil ditangkap.
ADVERTISEMENT
Ia sudah beberapa kali diperiksa KPK terkait perkara ini. Salah satunya dilakukan pada Senin (6/1).
Agustiani mengaku dicecar penyidik masih seputar Harun Masiku. Kebanyakan malah membahas keterangan lamanya yang sudah pernah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Saat ini, Tio menggugat penyidik KPK Rossa Purbo ke PN Bogor secara perdata untuk membayar Rp 2,5 miliar. KPK mempersilakan Tio mengajukan gugatan tersebut.