Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
KPK: Sampai Hari Ini, Jejak Harun Masiku Belum Diketahui
20 Februari 2025 21:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
KPK menyatakan bahwa jejak buronan legendaris Harun Masiku masih belum diketahui hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Harun Masiku merupakan eks Caleg PDIP yang diduga menyuap komisioner KPU RI dalam pergantian antarwaktu (PAW) DPR RI 2019-2024. Ia ditetapkan sebagai tersangka, namun tak kunjung tertangkap sejak Januari 2020 lalu.
"Kemudian jejak [Harun Masiku], ya, ini juga kami sampaikan bahwa jejaknya sampai dengan hari ini belum diketahui," ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto kepada wartawan, Kamis (20/2).
Kendati demikian, Setyo menegaskan bahwa hal itu tidak membuat penyidik menyerah dalam memburu sang buron.
"Namun, tidak mengendurkan upaya dari seluruh penyidik, dan pastinya dari seluruh pegawai KPK untuk berusaha mengetahui dan mendapatkan [Masiku]," tegasnya.
"Ini merupakan sebuah target bagi kami untuk bisa mengetahui, mendapatkan, dan upaya terakhir pastinya nanti akan dilakukan proses penangkapan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Terkait Masiku yang gagal ditangkap oleh KPK, Setyo menyebut bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diduga membantu pelarian Masiku. Serangkaian upaya yang dilakukan Hasto disebut menyebabkan Masiku tak berhasil diringkus.
Perbuatan itu yang membuat Hasto kemudian dijerat sebagai tersangka, yakni terkait dugaan perintangan penyidikan kasus Masiku.
Setyo mengatakan bahwa pada 8 Januari 2020, Hasto memerintahkan bawahannya bernama Nur Hasan untuk menghubungi Harun Masiku untuk merendam ponselnya ke air dan melarikan diri. Hal inilah yang membuat Harun berhasil kabur.
"Atas perbuatan tersebut, menyebabkan Harun Masiku tidak dapat ditangkap dan melarikan diri sampai dengan saat ini," pungkasnya.
Kemudian pada 6 Juni 2024, lanjutnya, Hasto juga meminta stafnya bernama Kusnadi agar menenggelamkan HP-nya agar tidak ditemukan KPK. Saat itu, Hasto akan menjalani pemeriksaan oleh KPK.
ADVERTISEMENT
Kusnadi sempat membantah pernyataan KPK tersebut. Kusnadi hadir di Gedung Merah Putih KPK mendampingi Hasto yang diagendakan diperiksa oleh penyidik lembaga antirasuah terkait Harun Masiku.
Adapun Hasto dijerat sebagai tersangka KPK dalam dua perkara, yakni dugaan suap komisioner KPU RI dan dugaan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.
Hasto sempat mengajukan praperadilan atas status tersangkanya tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto tidak menerima permohonan tersebut. Sebab dinilai tidak memenuhi unsur formil.
Hakim menjelaskan bahwa Hasto mempersoalkan dua sprindik yang mendasari penetapan tersangka KPK dalam satu permohonan praperadilan. Seharusnya diajukan dalam dua permohonan.
Atas putusan itu, Hasto kemudian kembali mengajukan praperadilan dalam dua permohonan. Sidang perdana sudah dijadwalkan oleh PN Jaksel pada 3 Maret 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT
Namun, KPK tetap memanggil Hasto untuk diperiksa sebagai tersangka. Lembaga antirasuah menyatakan bahwa praperadilan tidak menghalangi proses penyidikan. Kini, Hasto sudah ditahan penyidik.
Atas perbuatannya itu, Hasto dijerat dengan Pasal 5 Ayat 1 huruf a atau Pasal 5 Ayat 1 huruf b dan Pasal 21 atau Pasal 13 UU Tipikor Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.