Edhy Prabowo - tersangka KPK

KPK Sita Rp 16 Miliar, 5 Mobil, hingga 9 Sepeda di Kasus Suap Edhy Prabowo

21 Desember 2020 20:09 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo  usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
KPK masih menyidik kasus dugaan suap ekspor benih lobster yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, sebagai tersangka. Selama penyidikan, KPK telah menggeledah 7 lokasi.
ADVERTISEMENT
Plh Deputi Penindakan KPK, Brigjen Setyo Budiyanto, mengatakan selain menggeledah 7 lokasi, penyidik turut menyita belasan miliar rupiah yang diduga terkait kasus ini.
"Lokasi digeledah ada 7. Kemudian dari eksportir, uang disita memang tidak jauh kurang lebih ada Rp 16 miliar sampai dengan saat ini dan sudah dimasukkan di rekening penampungan," kata Setyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (21/12).
Sebelumnya, KPK memang menyita Rp 14,5 miliar saat OTT Edhy. Kini, jumlah uang itu bertambah jadi Rp 16 miliar.
"Iya, jadi Rp 16 miliar," kata Setyo.
Ilustrasi KPK. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Setyo mengatakan uang tersebut disita dari sejumlah pihak yang namanya muncul di pemeriksaan. Belum ada yang berasal dari luar pihak yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
"Uang yang disita itu dari pihak-pihak yang sudah muncul dalam pemeriksaan, tentu kita lakukan proses sita sesuai aturan. Berdasarkan BAP saksi, tersangka, kemudian menyebutkan, kemudian ditambah saat proses geledah, muncul angka itu," kata Setyo.
"Tidak tertutup kemungkinan akan bertambah angkanya," lanjutnya.
Petugas KPK didampingi petugas kepolisan melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/12). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Setyo menambahkan, KPK dalam kasus ini juga menyita 5 mobil dan 9 sepeda. Mobil yang disita KPK bertambah 2 unit dari yang ditampilkan fotonya saat konferensi pers penetapan Edhy sebagai tersangka.
Sementara sepeda yang disita yakni 1 unit yang dibawa Edhy dari Amerika Serikat dan 8 lainnya dari rumah dinas.
Penyidik KPK menunjukkan barang bukti yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11). Tas dan sepatu LV Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kan mobil ada 5 unitlah yang disita dari 3 yang di konpers sekarang jadi 5, ada 5 unit. Sepeda 9, kan 8 di rumah dinas dan 1 dibawa dari Amerika dan beberapa barang mewah, ada jam tangan, tas, saya kira update hanya itu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan 7 tersangka. Tersangka penerima suap adalah Edhy Prabowo; Staf Khusus Menteri KP, Safri; Staf Khusus Menteri KP, Andreau Pribadi Misanta; Pengurus PT Aero Citra Kargo, Siswadi; Staf istri Menteri KP, Ainul Faqih; Amiril Mukminin.
Penyidik KPK menunjukkan barang bukti yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara tersangka pemberi suap adalah Direktur PT Dua Putra Perkasa, Suharjito.
Edhy Prabowo diduga melalui staf khususnya mengarahkan para calon eksportir untuk menggunakan PT Aero Citra Kargo bila ingin melakukan ekspor. Salah satu adalah perusahaan yang dipimpin Suharjito.
PT Aero Citra Kargo diduga merupakan satu-satunya forwarder ekspor benih lobster yang sudah disepakati dan direstui Edhy. Para calon eksportir kemudian diduga menyetor sejumlah uang ke rekening perusahaan itu agar mendapatkan izin ekspor.
ADVERTISEMENT
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy, salah satunya untuk keperluan belanja barang mewah saat berada di Hawaii, AS.
Ia diduga menerima uang Rp 3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya. Selain itu, ia juga diduga pernah menerima USD 100 ribu yang diduga terkait suap. Adapun total uang dalam rekening penampung suap Edhy Prabowo mencapai Rp 9,8 miliar.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten