Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
KPK Tanggapi Laporan Hasto Terkait Penyidik Rossa: Kami Siapkan Bukti
20 Februari 2025 0:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menanggapi laporan itu, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, menyatakan bahwa pihaknya bakal menyiapkan bukti CCTV saat nantinya diklarifikasi oleh Dewas KPK.
"Kalau terkait intimidasi, ya, kita akan siapkan juga, pada saat pemeriksaan, kan, ada CCTV, CCTV-nya akan kita ambil untuk nanti jadi bukti pada saat dikonfirmasi oleh Dewas," ujar Asep kepada wartawan, Rabu (19/2).
"Jadi, ketika misalkan dilaporkan ada intimidasi selama pemeriksaan yang bersangkutan, kita akan tunjukkan, ini pada saat diperiksa CCTV-nya ada," jelas dia.
Asep juga menegaskan bahwa tim penyidik juga bekerja secara profesional dan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.
"Kemudian, misalkan ada hal lain, ya kita juga tentu kita akan membuktikan laporan-laporan tersebut, bahwa kami atau para penyidik bekerja secara profesional, berdasarkan SOP yang ada, juga pada peraturan-peraturan yang berlaku," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo menyebut bahwa pihaknya menghormati pelaporan yang disampaikan oleh kubu Hasto.
"Jadi, mengenai laporan itu adalah hak dari orang yang melaporkan, kami akan menampung baik dari Dewas ataupun untuk melaporkan ke APH [aparat penegak hukum], itu dipersilakan dengan bukti-bukti yang dimiliki," kata Ibnu Basuki dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, laporan tersebut resmi dilayangkan oleh Hasto lewat kuasa hukumnya, Johannes Tobing, pada Rabu (19/2). Ia menilai, ada proses penyidikan yang dilakukan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Kami terus dalam rangka untuk memberikan penegakan hukum yang berkeadilan terhadap adanya dugaan pelanggaran SOP yang dilakukan oleh para penyidik KPK. Jadi, kami melaporkan Saudara Rossa Purbo Bekti," ujar Johannes kepada wartawan di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Rabu (19/2).
ADVERTISEMENT
Johannes menyebut, adanya dugaan intimidasi yang dilakukan oleh Rossa saat melakukan pemeriksaan terhadap salah satu saksi, yakni mantan anggota Bawaslu RI Agustiani Tio Fridelina.
Dugaan intimidasi itu juga terungkap lewat kesaksian Tio saat dihadirkan dalam sidang gugatan praperadilan Hasto melawan KPK, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (7/2) lalu.
"Teman-teman media, kan, sudah lihat bagaimana persidangan praperadilan minggu yang lalu. Bagaimana Saudara Tio itu mengalami intimidasi, penekanan, pemaksaan," tutur dia.
"Saudara Tio itu didatangi seseorang, bertemu di luar, diajak diberikan sesuatu janji dengan uang iming-iming Rp 2 miliar, dalam rangka supaya mengikuti arahan, nanti untuk besoknya Saudara Tio diperiksa di KPK," bebernya.
Ia enggan membeberkan lebih lanjut terkait pihak yang disebut menemui Tio tersebut. Johannes hanya menyebut bahwa orang itu meminta Tio agar mengikuti arahan saat diperiksa oleh penyidik.
ADVERTISEMENT
Tio disebut sempat dijanjikan uang Rp 2 miliar agar menjalankan permintaan tersebut. Akan tetapi, kata dia, iming-iming itu ditolak oleh Tio.
Ia pun berharap laporan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh Dewas KPK. Pasalnya, lanjut dia, laporan yang sebelumnya sempat dilayangkan ke Dewas KPK justru tidak digubris.
"Jadi, ini kami mohon, ini surat yang ketiga, kami berharap pimpinan Dewas KPK untuk memeriksa surat kami dan memanggil orang-orang yang sudah kami laporkan ini," pungkasnya.