Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
Lembaga antirasuah itu meringkus dua orang, yakni dari kalangan kejaksaan dan ASN Pemkab Bondowoso.
Santer kabar masalahnya diduga terkait suap kasus korupsi proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diselidiki oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, memastikan kebenaran OTT yang berlangsung di kota tape itu.
"Benar," tulis mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (Unej) itu lewat pesan singkat.
Selebihnya, Nurul Ghufron belum menjawab detail pertanyaan tentang kaitan perkara yang di-OTT.
Kasi Pidsus Kejari Bondowoso, Alexander Silaen, belum berhasil dikonfirmasi. Nomor teleponnya dalam kondisi tidak aktif.
Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto mengaku mendengar kabar tersebut, namun juga belum bisa memastikan kebenaran peristiwa OTT.
ADVERTISEMENT
"Ya, tapi saya tidak tahu," katanya melalui sambungan elektronik seraya menutup teleponnya.
Kejari Bondowoso memang gencar menyelidiki dugaan korupsi proyek infrastruktur. Sejumlah paket proyek dalam bidikan korps Adhyaksa.
"Ada beberapa penyelidikan terkait Pemkab Bondowoso yang sedang kami tangani sekarang," ungkap Kepala Kejari Bondowoso Puji Triasmoro melalui Kasi Pidsus Alexander Silaen, Senin, 9 Oktober 2023.
Kejari membidik dugaan korupsi anggaran proyek infrastruktur yang dijalankan oleh sejumlah instansi, terutama yang menyangkut infrastruktur. Penyelidikan itu merupakan tindak lanjut dari hasil pengumpulan bahan dan keterangan ke pihak-pihak terkait.
Alexander kala itu menyatakan, belum saatnya untuk dibeber secara detail proyek-proyek yang dalam penyelidikan. Ia juga enggan mengungkap orang-orang terkait meski mereka sudah diperiksa oleh penyidik.
ADVERTISEMENT
"Tapi apa saja itu sampai sejauh mana masih proses," tutur jaksa kelahiran Medan, Sumatera Utara, 36 tahun silam itu.
Informasi yang terhimpun, target penyelidikan ini adalah proyek-proyek infrastruktur yang dananya bernilai besar atau mencapai miliaran rupiah.
Di antaranya meliputi infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, perumahan rakyat, dan fasilitas publik lainnya. Adapun sumber anggarannya dari APBD periode 2022-2023.
Bidikan kejaksaan merupakan proyek-proyek hasil tender. Sehingga, pihak-pihak terkait yang diperiksa disebut-sebut mulai kalangan ASN yang bertindak sebagai pengguna anggaran, pejabat pembuat komitmen, panitia tender hingga para pengusaha selaku rekanan proyek.