Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Proses rekapitulasi perolehan suara nasional Pemilu 2019 telah dimulai dari suara yang diambil di luar negeri. Selanjutnya, KPU akan melakukan rekapitulasi suara dari semua provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan proses rekapitulasi suara rencananya akan dipisahkan antara Pileg dan Pilpres 2019.
"Mungkin kalau seperti yang sudah, kita rencanakan untuk rekap dalam negeri. Kalau rekap dalam negeri kita bagi 2 kelas, kelas pilpres dan kelas pileg," ujar Arief di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5).
Pola tersebut juga akan diterapkan di proses rekapitulasi suara luar negeri jika hingga 8 Mei belum selesai.
"Mungkin nanti kalau agak melambat bisa saja kita akan usulkan rekap untuk luar negeri juga bisa dibikin 2 kelas," kata dia.
Rekapitulasi suara luar negeri ditargetkan selesai pada 8 Mei. Setiap harinya, KPU akan mengupayakan dapat merekap suara 25 dari 130 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yang ada.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, apabila rekapitulasi suara tidak seusai dengan target, pihaknya merencanakan untuk memisahkan rekapitulasi pilpres dan pileg seperti dengan model rekapitulasi dalam negeri. Ia akan meminta persetujuan peserta pemilu.
"Target kita sebetulnya setiap hari bisa 25 (PPLN). Kalau 25 , kan (ada) 130 ya. Berarti dalam 5 hari bisa diselesaikan. Kalau bisa lebih banyak nanti lebih baik. Tapi target kami sih bisa diselesaikan 25," kata Arief.
Dalam rapat pleno pertama hari ini, hingga pukul 12.00 WIB KPU baru selesai merekapitulasi satu daerah yakni Pyongyang, Korea Utara. Arief mengatakan rapat pertama sekaligus melihat pola rapat terbaik untuk menyelesaikan seluruh tahapan rekapitulasi.
"Tahap pertama biasanya kan masih lihat polanya, tadi banyak pengantarnya. Itu kan pola-pola, sesi pertama ini kan kita masih mencari model yang bisa pas lah," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Rekapitulasi perolehan suara di Pyongyang, Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan perolehan suara 21. Sementara paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan 3 suara. Suara yang sah dalam pemilihan sebanyak 24 suara.
Sedangkan dalam pileg, PSI mendapatkan suara terbanyak dengan raihan 6 suara. Kemudian, PDIP menempati posisi kedua dengan perolehan 5 suara.