Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
KPU Anggap Capres Fiktif Nurhadi Isi Celah Kurang Gembiranya Pemilu
8 Januari 2019 17:19 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Pasangan Capres-Cawapres fiktif, Nurhadi-Aldo (Dildo) rupanya cukup menarik perhatian Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lembaga resmi penyelenggara pemilu ini merasa terhibur. Pasangan Dildo dianggap menghadirkan nuansa berbeda di tengah kontestasi yang panas, antara Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga.
ADVERTISEMENT
“Menemukan ada satu pasangan calon namanya Nurhadi-Aldo. Di situ menjadi pengisi celah dari masih kurang riang gembiranya pemilu kita. Dan itu menginspirasi kami,” kata komisioner KPU, Viryan Aziz dalam acara diskusi “Mengembalikan Kepercayaan Publik di Pemilu”, di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/1).
KPU menilai, Nurhadi-Aldo memberikan masyarakat sebuah hiburan tersendiri dari janji kampanye mereka, serta visi dan misi paslon yang jenaka tersebut. Alhasil, paslon fiktif tersebut menghibur masyarakat yang jenuh akibat kontestasi politik. KPU pun menilai, penting bagi mereka untuk mencontoh Nurhadi-Aldo dalam segi penyampaian yang riang dan gembira.
“Penting kemudian menyapa dan menyampaikan terkait dengan teknis penyelenggaraan pemilu ada aspek riang gembiranya. Karena nuansa semacam ini jangan sampai membuat masyarakat jenuh dan akhirnya kehilangan substansi kegiatan kampanye pemilu,” kata Viryan.
Keberadaan pasangan fiktif itu dianggap KPU bakal meningkatkan partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS saat pemilu digelar. Bahkan, KPU tidak merasa kehadiran Nurhadi-Aldo bakal meningkatkan masyarakat yang tidak memilih (golput) pada pemilu nanti.
ADVERTISEMENT
“Partisipasi berbagai pihak dalam pemilu 2019 kita apresiasi. Itu kan hadir sebagai warna baru dalam pemilu yang saya lihat menyegarkan publik, mengingatkan banyak pihak, termasuk kami dan peserta pemilu bahwa penting untuk kemudian kita semua fokus untuk substansi pemilu itu sendiri,” tutup Viryan.