KPU Berencana Gelar Pemilu di Luar Negeri 4-10 Februari 2024

Ilustrasi KPU. Foto: Embong Salampessy/ANTARA

KPU RI berencana menggelar pemilihan umum lebih awal di luar negeri. Dalam rancangan timeline KPU, pemungutan suara di luar negeri dilakukan pada 4-10 Februari 2014.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengungkap ada usulan pilpres di TPS luar negeri digelar lebih awal pada 8, 9 atau 10 Februari 2024. Jadwal pemilu nasional yang telah ditetapkan KPU yakni 14 Februari 2024.

"Untuk di luar negeri itu early voting, pemungutan suaranya lebih awal dari pada pemungutan suara di dalam negeri," kata Hasyim Asy'ari dalam konpers di KPU, Rabu (20/9).

Hasyim mengakui ini menjadi salah satu tantangan logistik. Sebab pengiriman surat suara perlu dilakukan satu bulan lebih awal.

"Untuk di luar negeri itu ada yang mengusulkan hari Sabtu, tanggal 9 Februari, ada yang hari Minggu tanggal 10 Februari, di negara-negara Jazirah Arab atau yang berbasis Islam itu ada yang menggelar hari Jumat tanggal 8 Februari ba'da Ashar," kata dia.

"Kalau itu ukurannya, maka 30 hari sebelumnya itu berarti kan sekitar tanggal 8, 9, 10 Januari, itu berarti surat suara lewat pos harus sudah dikirimkan," ungkap dia.

Namun, Hasyim menyatakan apabila ini dilakukan, penghitungan suara di luar negeri tetap dilakukan bersamaan dengan dalam negeri.

"Namun untuk perhitungan suara bersamaan harinya dengan perhitungan suara di dalam negeri," katanya.

Ketua Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga dan Logistik KPU RI Yulianto Sudrajat menjelaskan pemungutan suara di luar negeri memang dilakukan dengan tiga metode. Yakni TPS, kotak suara keliling dan pos.

Menurutnya, KPU berencana mulai memproses logistik pemilu ke luar negeri mulai 2 Desember 2023. Jumlah pemilih luar negeri yakni 1.750.474 orang.

Sementara, Zonasi Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yakni:

"TPS di luar negeri 3.059 di 128 perwakilan di luar negeri, ada 95 negara. Yang metode terdiri dari TPS, terdiri dari 828 TPS LN, metode kotak suara keliling 1.579, metode pos 652," tuturnya.