KPU DIY soal Demo 'Anak SD' Kejar Paket Kekuasaan: Kami Transparan

20 Februari 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah massa menggelar aksi bertajuk sinau matematika bersama KPU, Selasa (20/2). Mereka mengenakan seragam SD dan menggelar aksi menampilkan kegiatan belajar matematika di halaman kantor KPU DIY. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah massa menggelar aksi bertajuk sinau matematika bersama KPU, Selasa (20/2). Mereka mengenakan seragam SD dan menggelar aksi menampilkan kegiatan belajar matematika di halaman kantor KPU DIY. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah massa yang tergabung dalam 'Yogyakarta Pro Demokrasi dan Menjaga Konstitusi' berdemo di halaman Kantor KPU DIY, Selasa (20/2). Mereka menuntut perhitungan suara di KPU yang jujur, adil, dan tak ada kecurangan.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi mengatakan KPU DIY transparan dalam penghitungan suara Pemilu.
"Sebenarnya ini kan terkait dengan perolehan yang selama ini diasumsikan kecurangan itu. Tapi sebenarnya kalau kita lihat di info Pemilu itu kita bisa melihat ada anomali angka dari perolehan pembacaan Sirekap terhadap plano yang itu kemudian memunculkan anomali angka sampai melebihi DPT," kata Shidqi di kantornya.
Sejumlah massa menggelar aksi bertajuk sinau matematika bersama KPU, Selasa (20/2). Mereka mengenakan seragam SD dan menggelar aksi menampilkan kegiatan belajar matematika di halaman kantor KPU DIY. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Hal ini kemudian dalam beberapa hari ini telah dikoreksi KPU melalui Sirekap sekaligus dikoreksi melalui rapat pleno berjenjang di kecamatan.
"Rapat pleno di kecamatan itu semua plano digelar. Bahwa ini ada kesalahan langsung. Ketika pembacaan Sirekap itu keliru ya maka langsung dibetulkan pleno kecamatan. Begitu juga ketika di info Pemilu itu munculnya keliru tidak sesuai dengan plano langsung oleh operator Sirekap diperbaiki," katanya.
ADVERTISEMENT
Shidqi berasumsi kecurangan itu karena pembacaan mesin Sirekap terhadap plano yang tidak logis. Anomali angka ini harus diperbaiki.
Dia menegaskan dengan Sirekap ini menurut Shidqi justru transparan.
"Prinsipnya dengan adanya Sirekap itu justru kita transparan, semua bisa diketahui oleh publik. Publik bisa mengoreksi, plano juga bisa diketahui oleh publik dan itu dengan Sirekap itu," katanya.
Sebelumnya massa yang demo di kantor KPU DIY datang dengan mengenakan seragam SD. Mereka menggelar aksi teatrikal mengajari matematika KPU.
"Kami datang atas nama Rakyat Yogyakarta Pro Demokrasi dan Menjaga Konstitusi, datang ke KPU untuk menyampaikan aspirasi keprihatinan kami bahwa Pemilu kali ini benar-benar Pemilu yang sangat gila yang mana kecurangan sangat nyata di depan kita," kata Agus Becak, perwakilan massa aksi.
Sejumlah massa menggelar aksi bertajuk sinau matematika bersama KPU, Selasa (20/2). Mereka mengenakan seragam SD dan menggelar aksi menampilkan kegiatan belajar matematika di halaman kantor KPU DIY. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Aksi teatrikal kegiatan belajar mengajar ini dilakukan karena massa merasa perlu mengajari matematika kepada KPU di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Belajar kembali matematika SD," katanya.
Massa menuntut Pemilu yang jurdil. Kecurangan yang terjadi menurutnya telah banyak dilaporkan di media massa.
"Kalau terbukti kecurangan-kecurangan ini maka kami memohon Pemilu diulang kembali," bebernya.
Sejumlah massa menggelar aksi bertajuk sinau matematika bersama KPU, Selasa (20/2). Mereka mengenakan seragam SD dan menggelar aksi menampilkan kegiatan belajar matematika di halaman kantor KPU DIY. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Dalam aksi itu turut dibawa pula spanduk bertuliskan "SD Negeri Koplak" tertulis pula "Program Kejar Paket Kekuasaan" dengan poin-poin seperti: