Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pemungutan suara Pilkada 2020 yang digelar saat pandemi corona menimbulkan risiko kesehatan bagi penyelenggara dan pemilih.
ADVERTISEMENT
Meski KPU sudah menerbitkan aturan pemungutan suara dengan protokol kesehatan ketat, namun tetap saja potensi penularan corona bisa terjadi. Sehingga adanya tenaga medis di tiap TPS dinilai bisa menenangkan pemilih.
Ketua KPU RI, Arief Budiman, mengatakan telah meminta Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, agar memberi dukungan tenaga medis saat Pilkada, termasuk di tiap TPS.
"Saya sudah bertemu Menkes. Saya minta dukungan Dinas Kesehatan sampai ke tingkat kecamatan, karena puskesmas di tingkat kecamatan hampir semua ada, tapi kalau desa atau kelurahan belum semua ada," ujar Arief saat memantau simulasi pemungutan suara di Kabupaten Indramayu, Sabtu (29/8).
Arief menyatakan, tak bisa memaksa Kemenkes agar menyediakan tenaga medis di tiap TPS. Sebab tenaga medis tidak masuk dalam struktur penyelenggara pemilu sesuai UU Pemilu sebagaimana personel keamanan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kata Arief, berapa tenaga medis yang diterjunkan bergantung kesiapan dan perhitungan Kemenkes.
"Kemenkes punya pola sendiri bagaimana melihat TPS tertentu yang mungkin jadi perhatian mereka jumlah tenaga medis ditambah. Pengalaman kami Pemilu 2019 mereka lakukan itu. Dii tempat tertentu disediakan tenaga medis dan ambulans," ucapnya.
Di tempat yang sama, Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, menyatakan pihaknya memperhatikan kesehatan pemilih di tengah pandemi corona.
Taufik mengatakan petugas Dinkes bakal siaga di tiap Kelurahan/Desa yang memiliki beberapa TPS. Namun untuk tenaga medis di tiap TPS, kata Taufik, kemungkinan sulit terealisasi lantaran kurangnya personel.
"Kami ada 49 puskesmas dan layanan tiap desa. Sehingga tenaga kesehatan akan kami perbantukan. Kalau satu TPS ada tenaga kesehatan mungkin tidak, tapi satu desa satu tenaga medis ada," tutupnya.
ADVERTISEMENT