Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
KPU Ingatkan Jangan Ada Gesekan di Pemilu: Nanti Sulit Cari Kawan di Pilkada
27 November 2023 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, mengingatkan kepada seluruh parpol peserta pemilu untuk tak bergesekan terlalu keras di Pemilu 2024. Meski ia paham, pada 14 Februari 2024 nanti, parpol tak hanya berkompetisi memenangkan paslon capres-cawapres yang diusung.
ADVERTISEMENT
Setelah Pilpres dan Pileg berakhir, parpol juga mencari suara dan kursi sebanyak-banyaknya agar bisa mengusung calon kepada daerah di Pilkada 2024.
"Namun demikian kami meyakini gesekan-gesekan tidak akan terjadi secara keras karena nanti begitu tanggal 20 Maret 2024 parpol masing-masing akan sama-sama memeriksa apakah memperoleh suara atau kursi batas minimal untuk pencalonan kepala daerah," kata Hasyim di Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
Dalam Pemilu 2024 nanti, seluruh parpol akan bersaing merebutkan kursi di DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Jumlah kursi tersebut nantinya akan dikonversi dan menjadi syarat mengusung calon kepala daerah di Pilkada 2024 yang digelar November 2024 nanti.
Dalam aturan, kata Hasyim, hanya parpol yang mendapatkan kursi sebesar 20% di DPRD Provinsi atau DPRD Kabupaten/Kota atau 25% suara pemilu yang bisa mengusung calon kepala daerah sendiri. Parpol yang suaranya kurang, bisa membentuk koalisi dengan parpol lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau dalam Pemilu 2024 tepatnya pemilu legislatif gesekan kompetisinya keras pasti akan sulit cari kawan untuk pencalonan kepala daerah," ucap Hasyim.
Untuk itu, ia berharap Pemilu 2024 bisa berjalan dengan damai dan seluruh parpol bisa bersaing dengan sehat. Sebab hasil dari pemilu tersebut nantinya akan menjadi modal di Pilkada 2024.
"Terutama para parpol untuk bersaing, berkompetisi secara sehat, karena pada dasarnya nanti yang sekarang ini di 14 Februari 2024 jadi lawan politik, bisa jadi jadi kawan politik dalam Pilkada," tutupnya.