Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
KPU Ingatkan Millenial: Gunakan Hak Pilih, Jangan Cuma Selfie di TPS
12 Maret 2018 12:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berupaya serius untuk menjaring sejumlah pemilih dari kalangan milenial. Salah satunya dilakukan lewat kegiatan KPU Goes to Campus seperti yang dilakukan di Universitas Airlangga Senin (12/3).
ADVERTISEMENT
Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan, pihaknya berusaha membuka selebar-lebarnya akses pemilih muda atau milenial. Salah satunya melakukan beberapa inovasi atau terobosan yang kekinian sehingga pemilih muda dan pemilih pemula memiliki antusiasme untuk mendukung pilkada serentak 2018.
"Kami buka akses seluas-seluasnya, apalagi pemilih pemula tidak cukup hanya manual. Kita ajak mereka berpartisipasi dan berinovasi," ujar Arief Budiman usai membuka KPU Goes to Campus pertama di Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya, Senin (12/3).
Lewat KPU Goes to Campus, KPU memberikan edukasi para pemilih milenial dan pemilih pemula terkait pemilu kepala daerah dan beberapa aturan baru yang menyertainya. "Kami berikan pemahaman lewat media modern yang ada, lewat tertulis ataupun audio visual," ujarnya lagi.
ADVERTISEMENT
Di saat yang sama, Ketua KPU Jatim Eko Sasmito mengingatkan pada pemilih muda yang ingin berperan dalam perubahan bagi bangsanya, untuk berpartisipasi mengawal dan memakai hak pilihnya. Pasalnya, sifat apatis atau memilih untuk tidak memilih (golput) tidak memberikan perubahan sehat bagi bangsa.
"Kami harap tidak hanya berfoto selfie di TPS. Tapi benar-benar memanfaatkan hak pilih sesuai hati nurani," ujarnya.
Secara terpisah Dosen FISIP Universitas Airlangga Suko Widodo mengatakan, masih ada anggapan terutama dari pihak KPU jumlah suara yang terkumpul dari anak-anak muda masih rendah. Menurutnya, pendekatan kepada kaum pemilih pemula seperti mahasiswa bisa membantu meningkatkan partisipasi.
"Mereka (KPU) masih merasa tingkat partisipasi anak muda masih rendah. Sehingga sosialisasi yang diadakan di beberapa universitas dinilai menjadi strategi yang baik merayu pemilih muda," ujar Suko.

ADVERTISEMENT