KPU Jelaskan Viral Video Polemik Logistik Pemilu di Papua: Sedang Dimediasi

13 Februari 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota KPU Mochammad Afifuddin konpers terkait Debat Calon Wakil Presiden untuk Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota KPU Mochammad Afifuddin konpers terkait Debat Calon Wakil Presiden untuk Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Jelang hari pemungutan suara, beredar video-video ratusan kotak suara dibakar di wilayah Paniai, Papua Tengah, karena tak ada formulir C1-KWK yang menyertai logistik pemilu itu. Anggota KPU RI, Mochammad Afifuddin menyebut saat ini pihaknya sedang berusaha memediasi masyarakat setempat karena diduga ada kesalahpahaman terkait logistik Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
“Sedang dimediasi antara masyarakat yang dianggap belum memahami situasi yang mencari hologram tadi dengan sesama penyelenggara,” kata Afif kepada wartawan di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (13/2).
Afif juga menuturkan, karena ratusan logistik pemilu itu sudah rusak, maka kemungkinan akan ada pemungutan suara susulan di wilayah Papua. Selain dibakar, surat-surat suara itu, menurut Afif, juga ada yang dibuang ke laut atau sungai.
“Jumlah surat suara plus dua persen itu, mereka kan ada distrik sebanyak 24, di Paniai ini. Jadi total dari 24 distrik itu surat suara plus dua persen totalnya 120.352,” sambungnya.
Pemungutan suara lanjutan yang kemungkinan bakal digelar itu, menurut Afif, tak melanggar aturan. Hal itu sesuai dengan Pasal 432 Ayat (1) UU Pemilu yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam unggahan di media sosial X @jayapuraupdate ditampilkan video berupa logistik pemilu yang dirusak. Dalam keterangan akun tersebut, dituliskan di Distrik Yagai dan Kebo Kabupaten Piniai memboikot segala bentuk pemilihan karena kelengkapan surat suara lembar C1 plano tidak ada.