KPU Libya Tolak Pencapresan Anak Eks Diktator Muammar Khadafi

25 November 2021 4:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saif al-Islam Gaddafi Foto: Reuters/Stringer
zoom-in-whitePerbesar
Saif al-Islam Gaddafi Foto: Reuters/Stringer
ADVERTISEMENT
Komisi Tinggi Pemilu Libya, HNEC, menolak pencalonan diri anak eks diktator Muammar Khadafi, Saif al-Islam Khadafi, sebagai kandidat presiden Libya pada Rabu (24/11).
ADVERTISEMENT
Pencalonan diri Saif al-Islam sebelumnya diumumkan pada 14 November lalu. Ia telah mendaftarkan diri di kantor Komisi Tinggi Pemilu Nasional di Kota Sebha.
Saif sebelumnya mengatakan, dia ingin “mengembalikan persatuan yang hilang” setelah Libya didera kekacauan selama satu dekade.
Saif al-Islam merupakan tokoh yang kontroversial. Setelah rezim ayahnya runtuh, Saif ditangkap oleh pasukan revolusi pada tahun 2011 di Pegunungan Zintan.
Pada 2015, Saif dijatuhi hukuman mati atas keterlibatannya dalam berbagai kejahatan perang seperti pembunuhan demonstran. Namun, Saif al-Islam akhir dibebaskan secara penuh.
Saif juga merupakan buronan Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang.
Saif al-Islam Gaddafi Foto: Reuters/Stringer
Selimut kontroversi inilah yang menjadi pertimbangan komisi pemilu untuk menolak pencalonan Saif al-Islam. Saif menjadi satu dari 25 nama yang juga ditolak oleh HNEC.
ADVERTISEMENT
HNEC mengatakan, mereka menolak nama-nama itu atas dasar hukum dan juga informasi dari pejabat berwenang, mulai dari jaksa umum, kepala kepolisian, hingga kepala departemen paspor dan kewarganegaraan Libya.
“Nama-nama yang disebutkan ini tidak masuk ke dalam daftar kandidat awal, karena mereka tidak memenuhi prasyarat dan belum menyerahkan seluruh dokumen yang diperlukan,” ujar HNEC, sebagaimana dikutip dari AFP.
Dalam kasus Saif al-Islam, HNEC merujuk pasal-pasal Undang-undang Pemilu yang menetapkan bahwa kandidat “tak boleh seseorang yang pernah dihukum atas kejahatan tak terhormat.”
Muammar Khadafi (kiri), ayah dari Saif al-Islam Khadafi. Foto: REUTERS/Pascal Rossignol
Sedangkan sejumlah tokoh besar, seperti pimpinan pemberontak di timur Libya Khalifa Haftar; Perdana Menteri Sementara Abdulhamid Dbeibah; dan eks Menteri Dalam Negeri Fathi Bashagha, disebut memenuhi syarat untuk maju sebagai capres.
ADVERTISEMENT
Daftar final kandidat Pilpres rencananya akan dirilis pada awal Desember 2021, setelah sejumlah proses seperti verifikasi sudah selesai.
Pemilihan presiden Libya dijadwalkan berlangsung pada 24 Desember mendatang. Tetapi, Pemilu Libya ini masih terus diselimuti ketidakpastian.
Beberapa kelompok terus mempermasalahkan aturan dan jadwal pemilu. Menanggapi hal tersebut, konferensi internasional terkait Libya di Paris menegaskan akan memberikan sanksi pada pihak yang mencoba menggagalkan pemilu.