KPU Masih Produksi Ulang Kotak dan Bilik Suara yang Rusak

28 Maret 2019 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat suara yang sudah dicoblos, dimasukan ke dalam kotak suara pada simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Surat suara yang sudah dicoblos, dimasukan ke dalam kotak suara pada simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Hari pencoblosan Pemilu 2019 tinggal 21 hari lagi. KPU memastikan seluruh produksi logistik pemilu seperti bilik suara, segel, hingga tinta hampir rampung dan proses distribusi masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Surat suara yang tercetak sudah 98,5 persen atau 957.172.374 surat suara. Dan masih tersisa 1,5 persen yang masih dicetak atau 14.636.190 surat suara," kata Komisioner KPU Ilham Saputra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/3).
Untuk kebutuhan penyelenggaraan Pemilu 2019, KPU memproduksi sebanyak 2.117.482 bilik suara, 83.488.532 segel dan 1.610.148 tinta. Selain itu, KPU juga memproduksi 4.060.079 kotak suara berbahan karton yang disebar ke 34 provinsi seluruh Indonesia.
Selama proses produksi, KPU hanya menemukan 7.723 kotak suara yang rusak. Sementara 4.051.190 kotak suara sisanya diproduksi dalam keadaan baik.
"Sejauh ini proses produksi kotak suara berjalan dengan baik. KPU juga telah menerima laporan permintaan pembuatan ulang 65.362 kotak suara. Saat ini sedang dalam proses produksi ulang," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Kemudian untuk produksi logistik Pemilu lainnya seperti bilik suara, segel, dan tinta, juga masih ditemukan ada yang rusak selama masa produksi hingga saat tahap pendistribusian. Setidaknya, KPU menemukan 3.496 bilik suara, 7.588.766 segel dan 394 tinta dalam kondisi rusak.
"Adanya kesalahan dalam produksi kita akan langsung tindaklanjuti dengan memproduksi ulang kemudian kita langsung distribusikan," ucap Ilham.
Ilham juga memastikan waktu untuk pengiriman logistik yang rusak masih cukup. Dan pihaknya masih menerima laporan jika masih ditemukan logistik yang rusak.
"Kita kirim ulang jika ada temuan logistik rusak cacat dan sebagainya," tutup Ilham.