KPU Papua Tengah Pastikan Ada Formulir C1 di Kotak Suara yang Dibakar Massa

13 Februari 2024 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU Papua Tengah Jennifer Darling Tabuni saat jumpa pers di kantornya soal pembakaran kotak suara, Selasa (13/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU Papua Tengah Jennifer Darling Tabuni saat jumpa pers di kantornya soal pembakaran kotak suara, Selasa (13/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua KPU Papua Tengah Jennifer Darling Tabuni, buka suara terkait pembongkaran dan pembakaran logistik Pemilu di Paniai, Papua Tengah, yang dilakukan massa karena tidak adanya formulir C1-KWK yang menyertai kotak-kotak itu. Kejadian itu diduga terjadi pada Senin (12/2) kemarin.
ADVERTISEMENT
Formulir C1-KWK adalah sertifikat hasil penghitungan suara.
Jennifer membantah soal kabar kotak suara itu tidak dilengkapi C1 – KWK. Menurutnya, di dalam kotak suara berisikan semua kelengkapan TPS termasuk formulir.
“Itu semua di dalam kotak itu berisi surat suara, kemudian formulir dan juga kelengkapan TPS, itu lengkap di dalam. Jadi tidak ada yang kurang di dalam,” kata Jennifer Darling Tabuni saat jumpa pers di kantornya, Selasa (13/2) siang.
“Jadi, kalau ada informasi yang nyatakan oh formulir ini ada di tempat ini, sama sekali tidak ada,” jelasnya lagi.
Ia juga menyebutkan, formulir C1-KWK berada di dalam kotak suara adalah asli bukan palsu.
“Di video itu tersebar informasi kalau formulir C1-KWK itu palsu. Tidak, itu asli karena Pemilu 2019 dan 2014 itu kan pakai hologram. Nah, sekarang untuk Pemilu serentak tahun 2024 ini dia tidak berhologram tetapi memakai barcode,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dia menduga massa mengira formulir tersebut palsu karena C1 yang berada di dalam kotak suara terlihat seperti fotocopy dan tak memakai hologram
“Kalau ada isu (palsu), kami rasa bahwa keluarga yang ada di Paniai ini termakan informasi hoaks yang tidak bertanggung jawab sehingga masyarakat melakukan tindakan seperti itu,” katanya.
Ia pun berharap, ada tindakan tegas dari pihak keamanan terhadap oknum provokator yang membuat warga emosi.
“Ya, supaya dia (aktor dibalik peristiwa ini) bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” jelasnya.
Saat kotak-kotak suara dibakar di Papua. Dok: Ist.
Sebelumnya video-video pembakaran ratusan kotak suara itu beredar pada Senin malam (12/2). Terdengar suara perekam video menyebut bahwa formulir C1-KWK telah dibongkar oleh PPD (Panitia Pemungutan Distrik).
"C1-KWK dibongkar oleh yang namanya PPD. Mereka bermain-main agenda negara," kata perekam video itu.
ADVERTISEMENT
Dalam video lainnya, terlihat masyarakat di Distrik Yagai—juga di Paniai, membongkar logistik KPU dan mendapati tidak ada juga formulir C1-KWK.
"Ini dari Distrik Yagai. PPS (Panitia Pemungutan Suara) buka logistik, dalam logistik C1-KWK tidak ada sehingga masyarakat kasi hambur kotak logistik," kata perekam video.
Ada juga video yang memperlihatkan ratusan kotak suara dikembalikan ke KPU, karena lagi-lagi tidak ada formulir C1-KWK.