KPU soal 3 Pimpinan Positif Corona: Kami Juga Manusia, Sudah Disiplin Protokol

Komisioner KPU Viryan Azis, saat ditemui di Rapat Koordinasi dan Rekapitulasi DPTb. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan

Pemerintah bersama KPU telah sepakat tetap menggelar Pilkada 2020 pada 9 Desember mendatang. Alasanya, pandemi virus corona belum diketahui kapan akan berakhir sehingga jika ditunda semakin menimbulkan ketidakpastian.

Pelaksanaan Pilkada 2020 juga dinilai oleh sejumlah pihak terkesan dipaksakan. Sebab tiga pimpinan KPU RI yakni Arief Budiman, Pramono Ubaid Tantohwi dan Evi Novida terpapar virus corona. Meski kini Evi sudah dinyatakan negatif berdasarkan hasil swab.

Komisioner KPU lainnya Viryan Azis kemudian memberikan tanggapannya soal 3 pimpinan KPU RI yang terpapar COVID-19. Viryan mengatakan anggota KPU juga merupakan manusia biasa.

"Anggota KPU juga manusia berinteraksi dengan yang lain. Sama saya sekarang ke daerah sudah berupaya menerapkan protokol," kata Viryan dalam program To The Point kumparan, Selasa (22/9).

Viryan menegaskan, adanya 3 pimpinan KPU RI yang terpapar corona tidak bisa dijadikan alasan menunda Pilkada. Maka dari itu ia mengatakan saat ini kunci penting mencegah penularan virus corona adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Poinnya sudah sungguh-sungguh disiplin aja bisa kena. Yang utama adalah bukan karena anggota KPU ada COVID lantas Pilkada diundur. Itu cermin ego pribadi," ucap Viryan.

Sebelumnya, Arief Budiman mengumumkan dirinya positif COVID-19 melalui grup WhatsApp KPU dan media pada (18/9). Dia menyebut hasil swab diketahui sehari sebelum rapat dengan Presiden Jokowi.

"Tangga 17 September malam hari melakukan tes swab untuk digunakan sebagai syarat menghadiri rapat di Istana Bogor. Tanggal 18 September (hari ini) dengan hasil positif. Kehadiran dalam rapat selanjutnya diwakili oleh anggota KPU," ucap Arief Budiman.

Selain Arief, Komisioner KPU RI Pramono Ubaid juga dinyatakan positif corona. Pramono juga menjalani isolasi mandiri di rumah dinas KPU di Pejaten.