Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kredit Macet di BNI Berkurang, Ditargetkan Hanya 2,5%
12 Oktober 2017 20:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melaporkan, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) terus menurun. Dalam 9 bulan pertama 2017 ini, BNI mencatat gross NPL mengalami penurunan menjadi 2,8%.
ADVERTISEMENT
Angka NPL ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sekitar 3,1%. Rasio NPL sudah menurun sejak 1,5 tahun lalu. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan & Risiko Kredit BNI, Rico Rizal Budidarmo.
"NPL semakin baik dari waktu ke waktu. Angka menunjukan relatif stabil. Dengan angka 2,75% mudah-mudahan akhir tahun 2,6% dan 2,5%," kata Rico saat memaparkan kinerja kuartal III-2017 BNI di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (12/10).
Rico menjelaskan, untuk saat ini pertumbuhan kredit masih ditopang oleh proyek-proyek infrastruktur, mengingat saat ini pemerintah tengah getol membangun infrastruktur.
"Kalau dilihat, korporasi tumbuh di infrastruktur, kita memiliki potensi nasabah menengah dan pekerjaan proyek jalan tol, kilang minyak, bandara, dan pelabuhan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, hingga kuartal III tahun ini BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 421,41 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penyaluran kredit paling besar untuk sektor bisnis banking yang mencapai 78,3% atau sebesar Rp 329,75 triliun dari total kredit perusahaan. Sedangkan, penyaluran kredit ke sektor bisnis consumer sebesar 16,3% dari total kredit atau Rp 68,53 triliun.