Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kremlin Sambut Positif Potensi Perundingan Mineral Trump dengan Zelensky
5 Maret 2025 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kremlin menyatakan sikap positif terhadap kemungkinan perundingan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait kesepakatan mineral, Rabu (5/3).
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia secara umum menyambut baik sikap Zelensky yang terbuka untuk berunding.
Pernyataan ini muncul setelah Trump mengungkap bahwa Zelensky bersedia menandatangani kesepakatan mineral dengan AS, beberapa hari setelah ketegangan mereka di Gedung Putih.
Dalam pidatonya di Kongres, Trump mengutip surat dari Zelensky yang menyatakan bahwa Ukraina siap duduk di meja perundingan untuk mencapai “perdamaian abadi”.
Meski demikian, Peskov menyoroti kendala hukum yang masih berlaku.
Dekrit Zelensky pada 2022 melarang negosiasi dengan Rusia setelah Putin mengesahkan aneksasi empat wilayah Ukraina.
“Pertanyaannya, dengan siapa mereka akan berunding? Secara hukum, presiden Ukraina masih dilarang berbicara dengan pihak Rusia,” kata Peskov, seperti mengutip Reuters.
Trump sebelumnya mengusulkan skema baru di mana spesialis sipil AS dapat mengembangkan sumber daya alam Ukraina setelah perjanjian mineral ditandatangani, tanpa melibatkan pasukan penjaga perdamaian asing.
ADVERTISEMENT
Proposal itu sejalan dengan kepentingan Moskow, yang menolak keberadaan militer asing di Ukraina.
Pernyataan Trump yang tidak mengkritik Rusia atau Putin dalam pidatonya di hadarap Kongres AS juga dipandang sebagai sinyal positif di Moskow.
Para analis menilai AS selalu mencari posisi menguntungkan, sementara Rusia tetap yakin akan menang dalam konflik ini karena memiliki keunggulan sumber daya dan kekuatan militer.