Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Pencarian kapal selam KRI Nanggala masih berlanjut. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan, KRI Rigel yang turut membantu pencarian KRI Nanggala mendeteksi benda yang diduga kuat milik KRI Nanggala.
ADVERTISEMENT
"Bukti-bukti terapung tumpahan minyak, kemudian oli, kemudian barang-barang ini adalah milik KRI Nanggala dan barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum dan di sekitar radius 10 mil tidak ada kapal lain melintas. Sehingga dari para ahli mantan-mantan ABK KRI Nanggala dan Komandan Kapal Selam, diyakini ini barang-barang milik KRI Nanggala," kata Yudo dalam keterangannya, Sabtu (24/4).
Salah satu benda yang ditemukan adalah pelurus tabung torpedo. Sebagaimana diketahui, KRI Nanggala hilang kontak pada saat latihan peluncuran torpedo.
"Yang hitam ini adalah pelurus tabung torpedo. Yang tengah ini adalah pembungkus pendingin, pipa pendingin di mana pada saat 2012 pernah overhaul di Korea," ungkapnya.
"Di botol itu adalah pelumas naik turun periskop kapal selam. Kemudian yang sebelahnya alas yang dipakai ABK KRI, dipakai untuk salat biasanya. Jadi diyakini ini adalah milik KRI Nanggala," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain penemuan tersebut, tim pencari juga menemukan spons untuk menahan panas pada press room kapal selam.
"Ini harusnya besar, tapi keluarnya kecil. Yang terakhir adalah solar, ini umum terlihat juga dalam material udara solarnya meluas," tuturnya.
Berdasarkan bukti-bukti tersebut, TNI AL pun yakin barang-barang yang ditemukan merupakan milik KRI Nanggala. Selanjutnya, tim pencari akan menyiapkan evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan masih selamat.
"Kita tingkatkan fase subsunk, di mana pada fase subsunk nanti kita siapkan evakuasi medis kepada ABK yang kemungkinan masih selamat kita proses berikutnya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, komunikasi KRI Nanggala terputus ketika meminta izin melaksanakan penggenangan peluncur torpedo. Keberadaan kapal selam buatan Jerman berawak 53 orang itu diperkirakan berada pada kedalaman 700 meter di permukaan laut.
ADVERTISEMENT