news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KRI Soeharso Pembawa 188 WNI Kru World Dream Tiba di Perairan Pulau Sebaru

28 Februari 2020 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WNI kru kapal World Dream berolah raga di geladak KRI dr Soeharso ketika menuju lokasi observasi COVID-19 Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Kamis (27/2).  Foto: ANTARA FOTO/Dispenal
zoom-in-whitePerbesar
WNI kru kapal World Dream berolah raga di geladak KRI dr Soeharso ketika menuju lokasi observasi COVID-19 Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Kamis (27/2). Foto: ANTARA FOTO/Dispenal
ADVERTISEMENT
KRI dr Suharso-990 milik TNI AL yang membawa 188 WNI kru kapal pesiar World Dream tiba di Pulau Sebaru, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (28/2), sekitar pukul 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Pantauan Antara yang melihat kapal itu dari jarak 1 km dari sea rider milik Polairud, KRI dr Suharso menambatkan jangkar di sisi timur diantara Pulau SebaruĀ Kecil dan Pulau Pantara.
Para WNI itu diangkut dari Selat Durian, Kepri, pada Rabu lalu. Setelah beberap hari perjalanan, mereka tiba di perairan Pulau Sebaru untuk diobservasi selama 14 hari untuk memastikan mereka bersih dari virus corona.
Hingga pukul 15.30 WIB, belum ada aktivitas pemindahan WNI dari KRI Soeharso ke kapal kecil untuk selanjutnya dibawa ke Pulau Sebaru. Jarak KRI Soeharso berlabuh dan dermaga Pulau Sebaru sekitar 8 km.
68 Personel Kopaska Patroli
Sebelum kapal tiba, sebanyak 68 personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut dengan tujuh unit sea rider telah bersiaga untuk pengamanan perairan Pulau Sebaru.
ADVERTISEMENT
Komandan Satuan Kopaska Koarmada I Kolonel Laut (P) Johan Wahyudi di dermaga Pulau Lipan, Jumat, mengatakan wilayah perairan merupakan ring 3 dari zona observasi 188 WNI pekerja kapal World Dream di Pulau Sebaru.
"Selain patroli laut siang dan malam, kami melakukan pengamanan saat perpindahan dari kapal ke kapal selama evakuasi ke Pulau SebaruĀ Kecil," jelas Johan.
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kepada WNI kru kapal World Dream saat menaiki KRI dr Soeharso yang difasilitasi TNI AL, di Selat Durian Kepulauan Riau. Foto: Dok. Dispenal
Dia mengatakan saat perpindahan WNI dari KRI dr Soeharso-990 ke kapal kecil menuju Pulau Sebaru, banyak kemungkinan bisa terjadi, misalnya terjatuh ke laut.
"Kita akan kawal dan antisipasi se maksimal mungkin, sehingga tidak menghambat proses pemindahan," kata Johan.
Johan mengatakan patroli dilakukan siang dan malam untuk memastikan seluruh keadaan dan lingkungan aman sesuai perintah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono.
ADVERTISEMENT
"Kita memastikan seluruh WNI di sini aman dalam proses observasi selama 14 hari," tegas Johan.
KRI dr Soeharso yang difasilitasi TNI AL untuk membawa WNI yang akan diobservasi ke Pulau Sebaru, di Selat Durian Kepulauan Riau. Foto: Dok. Dispenal
Nelayan Tetap Melaut
Sementara itu, nelayan tetap melaut, tidak terganggu dengan rencana evakuasi.
"Sejauh mata memandang, masih ada kegiatan nelayan di sekitar pulau, karena boleh memancing," jelas Johan.
Johan menegaskan tidak ada penekanan larangan untuk nelayan beraktivitas di laut. Tetapi kata dia, yang tidak boleh nelayan yang ingin merapat ke Pulau Sebaru Kecil, apalagi masuk di dalam pulau.
Terlihat dua kapal nelayan tersebut melewati KRI Banda Aceh-593 yang lepas jangkar di sekitar Pulau Pantara, Pulau Lipan, dan Pulau Bunder. KRI Banda Aceh dikerahkan untuk mengangkut personel kesehatan yang akan mengobservasi para WNI di Pulau Sebaru.
ADVERTISEMENT
Aktivitas kapal nelayan itu tidak mempengaruhi proses persiapan evakuasi di lokasi observasi. Beberapa pulau terdekat antara lain Pulau Sebaru Besar, Pulau Lipan, Pulau Bunder, Pulau Nyamplong, Pulau Kapas, Pulau Pantara Timur, dan Pulau Pantara Barat.