Kriminal Jabodetabek: 5 Begal di Bekasi hingga Perampok Minimarket di Tangsel

27 Januari 2021 8:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tahanan. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tahanan. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
kumparan merangkum sejumlah berita kriminal Jabodetabek, Selasa (26/1). Mulai dari begal di Bekasi ditangkap hingga perampok minimarket di Tangerang Selatan ditembak polisi.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, aksi kejahatan masih terus terjadi di sekitar masyarakat. Sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan.
Berikut sejumlah berita kriminal Jabodetabek:
Ilustrasi begal. Foto: Maulana Saputra/kumparan

Bawa Lari Ponsel dan Lukai Korbannya, 5 Begal di Bekasi Ditangkap

Kawanan begal kembali beraksi. Kini terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Korban harus kehilangan ponsel selulernya yang dibawa kabur para tersangka.
Kasubag Humas Polres Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing, mengatakan peristiwa begal itu terjadi pada Senin (28/12) di Jalan Raya Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. Saat itu korban tengah melintas usai transaksi jual beli handphone.
"Korban atas nama Zidan Nurhuda pulang habis COD-an beli HP di Tol Bekasi Timur. Karena HP yang di-posting tidak sesuai yang diharapkan maka korban tidak jadi beli dan pulang dengan sepeda motor miliknya," kata Erna.
ADVERTISEMENT
Ada lima tersangka yang berhasil dibekuk polisi. Mereka juga membawa senjata tajam saat melakukan aksi kejahatannya itu.
"Akan terapi sesampainya di TKP telah dipepet oleh lima orang berboncengan dengan dua sepeda motor," ungkapnya.
Ilustrasi begal. Foto: Nunki Pangaribuan/kumparan
Korban sempat terjatuh saat dihampiri para tersangka. Ponsel miliknya raib dibawa lari. Erna menyebut, para tersangka bahkan sempat ingin mengambil sepeda motor korban, akan tetapi berhasil dihalangi.
Akibatnya, korban mengalami luka dibagian leher dan kepala terkena sabetan senjata tajam. Beruntung nyawanya bisa tertolong. Ia pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Polisi yang menerima laporan kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku beberapa waktu kemudian. Saat ini masih ada 1 orang pelaku yang berstatus buron.
ADVERTISEMENT
Adapun kelima tersangka yakni, Dean Suherman, Amin Nurahman, Muhammad Ghazi Cahyono, Syah Kurniawan, dan Lerry Valentino. Erna mengatakan para tersangka terancam penjara paling lama 9 tahun.
Ilustrasi Tawuran Macedonia. Foto: Reuters

Tawuran di Bekasi Tewaskan Seorang Pemuda, 3 Pelaku Ditangkap

Tawuran di Kota Bekasi menewaskan satu orang pemuda berinisial ASS. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/1) lalu.
Sebanyak tiga orang ditangkap polisi. Mereka adalah AS alias Adam, MF alias Ambon, dan EH alias Eben. Setelah menangkap ketiganya, kini polisi masih memburu 2 nama lainnya yang diduga turut terlibat dalam tawuran tersebut.
"Pada hari selasa tanggal 12 Januari 2021 sekitar jam 04.30 WIB di Jalan Sultan Agung km.28 kali baru Medan Satria Kota Bekasi telah terjadi tawuran antara kelompok anak muda yang menyebabkan salah satu dari kelompok mereka meninggal dunia akibat luka sabetan senjata tajam," ucap Erna.
ADVERTISEMENT
Erna mengatakan, ketiga pelaku ditangkap di beberapa wilayah di Bekasi, Jawa Barat, usai melakukan tawuran. Dari tangan para pelaku polisi juga menyita senjata tajam yang diduga digunakan untuk menganiaya korban.
Menurut Erna, ketiga tersangka kini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Metro Kota Bekasi. Mereka juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ilustrasi prostitusi. Foto: Helmi Afandi/kumparan

Polsek Tanjung Priok Bongkar Praktik Prostitusi Anak di Jakarta Utara

D, AM dan AR digiring ke kantor polisi dari sebuah hotel di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Keempat gadis belia itu diamankan Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok karena menjadi korban eksploitasi seksual.
Mereka berempat dijadikan PSK oleh seorang pria berinisial R (20). Ia mendapatkan keuntungan dari setiap pekerjaan yang dilakukan anak-anak itu.
ADVERTISEMENT
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka Saputra mengatakan kelimanya ditangkap di sebuah hotel pada Senin (25/1) sore. Penangkapan berawal dari laporan sekuriti hotel yang curiga dengan aktivitas para remaja itu.
"Sekuriti yang ada di hotel mencurigai adanya kebiasaan anak-anak di bawah umur yang masih belia. Kemudian melaporkan kepada kami, kami melanjutkan dengan melakukan penyelidikan," kata Paksi.
Hasil penyelidikan mengungkap ada praktik prostitusi yang dilakukan oleh seseorang di hotel itu. Penyidik lalu mengamankan R.
Dari sana kemudian dikembangkan. Polisi lalu mengamankan empat anak-anak yang dipekerjakan oleh R untuk melayani pria hidung belang.
"Setelah kita menangkap muncikarinya kita perjelas lagi posisi anak-anak yang diduga menjadi korban eksploitasi. Kita mengetahui nomor kamarnya, kita dobrak, ternyata mereka empat anak perempuan di bawah umur," kata Paksi.
ADVERTISEMENT
Paksi belum bisa bicara lebih jauh terkait kasus ini. Pasalnya saat ini mereka semua yang diamankan masih menjalani pemeriksaan di Polsek Tanjung Priok. Paksi memastikan pemeriksaan anak sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kita sudah terapkan SOP penanganan anak di bawah umur. Pada saat mengamankan mereka, diinterogasi, mereka didampingi orang dari Kementerian PPA," tutup Paksi.
Ilustrasi tersangka pelecehan seksual. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Melawan saat Ditangkap, Otak Perampokan Minimarket di Tangsel Ditembak Polisi

Subdit 4 Jatanras Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus perampokan minimarket di Ciputat, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu. Otak dari perampokan itu, RJ, bahkan sempat mendapatkan tembakan di kakinya saat hendak ditangkap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, RJ menjadi tersangka terakhir yang ditangkap dalam komplotan perampok minimarket tersebut. Ia diamankan pada Kamis (21/1) siang di Parung, Bogor.
ADVERTISEMENT
"Dia sempat melawan dan melarikan diri jadi kita lumpuhkan dengan satu tembakan di kakinya," kata Yusri.
RJ adalah orang yang merencanakan dan menentukan sasaran perampokan. Pria 20 tahun itu juga yang mengajak tiga tersangka lainnya, yaitu WAM, MFA, dan AG untuk ikut merampok.
"Dia bekali diri dengan celurit. Pembagian (hasil rampokan) paling besar karena memang dia otaknya," ucap Yusri.
Mereka berempat menjalankan aksi perampokannya pada Minggu (17/1) malam saat minimarket akan tutup. Selain membawa senjata tajam, salah satu tersangka yakni AG sempat menodongkan pistol korek api untuk menakuti korbannya.
Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyud
Dari aksi itu, mereka berhasil meraup uang Rp 36.735.000 dan sebuah HP milik karyawan minimarket. Uang hasil rampokan itu kemudian mereka bagi berempat.
ADVERTISEMENT
"RJ dan WAM dari hasil Rp 36 juta sekian dia dapat Rp 11 jutaan. Kemudian yang dua pelaku lain dapat sekitar Rp 3,5 juta," ungkap Yusri.
Berdasarkan pengakuan RJ, kelompok ini baru empat kali beraksi. Namun, polisi masih akan mengembangkannya kemungkinan aksi perampokan lainnya yang dilakukan para tersangka. Diduga jumlah kejahatan yang dilakukan mereka lebih dari itu.
"Kami akan koordinasi apakah masih ada laporan polisi di tempat lain yang modusnya sama," tutup Yusri.
Dalam pengungkapan itu, polisi juga menangkap seorang penadah berinisial MNU yang menerima HP curian dari AG. Mereka berlima kini ditahan di Polda Metro Jaya.