Kriminal Jabodetabek: Pencurian Kotak Amal hingga Pemulung Tewas di Bekasi

2 Oktober 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelaku kriminal. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelaku kriminal. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus kriminal Jabodetabek masih menjadi sorotan pemberitaan sepanjang Kamis (1/10). Tercatat ada beberapa kasus baru.
ADVERTISEMENT
Mulai dari aksi pencurian kotak amal di Jakarta Selatan hingga seorang pemulung tewas di Bekasi, Jawa Barat.
Seperti apa beritanya, berikut kumparan rangkum:
WN Korea Tewas di Sebuah Apartemen di Jaksel, Diduga Bunuh Diri
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter Stock
Seorang WN Korea bernama Yong Seok Lim (35) ditemukan tewas di Apartemennya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/9) malam. Dari hasil pemeriksaan, diduga korban tewas karena bunuh diri.
“Hasil sementara pemeriksaan, bunuh diri,” ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budi Sartono saat dihubungi, Kamis (1/10).
Sementara itu, Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan, WN asal Korea itu tinggal sendiri di Apartemennya. Saat pertama kali ditemukan polisi, korban dalam keadaan tergantung di kamar mandi.
ADVERTISEMENT
Jimmy menyebut, diduga korban mengalami depresi karena pekerjaan yang ia geluti mengalami kerugian saat masa pandemi virus corona. Meski begitu Jimmy tak menjelaskan pekerjaan apa yang dimaksud.
“Jadi informasinya sudah seharian tidak keluar dari kamar. Kata teman-temannya ada masalah kerjaannya. Karena COVID-19 ini kerjaannya banyak yang rugi atau apa lah. Jadi banyak pikiran,” jelasnya.
Pemulung di Bekasi Tewas Dipukul Diduga Sesama Pemulung
Ilustrasi meninggal dunia Foto: Shutter Stock
Sebuah video CCTV viral di media sosial menunjukkan dua orang pemulung dipukul oleh seseorang. Pelaku kemudian meninggalkan tempat tersebut setelah mengambil uang korban.
Dalam keterangan video disebutkan pelaku merupakan sesama pemulung yang bertikai karena berebut lapak tidur. Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Fatahillah, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
ADVERTISEMENT
Terkait kejadian tersebut, Kasat Reskrim Polres Bekasi AKBP Dwi Prasetya membenarkan peristiwa itu terjadi pada Selasa (29/9). Kedua korban memang pemulung, tapi pelakunya belum diketahui apakah sesama pemulung atau bukan.
"Memang dia (pelaku) bawa karung tapi belum tahu apakah dia pemulung juga atau enggak kan kita belum tahu," kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis (1/10).
Satu korban dinyatakan meninggal dunia karena pukulan dari pelaku. Sementara satu korban lainnya selamat. Hingga kini polisi masih mendalami kasus tersebut.
Pencurian Kotak Amal di Masjid As-Sa'adah, Mampang
Uang dari kotak amal yang dicuri di musala Roudhotul Jannah Kelurahan Sumur Welut, Lakarsantri, Surabaya, Selasa (9/3). Foto: Dok. Istimewa
Polisi menangkap dua orang karena mencuri kotak amal Masjid As-Sa'adah di wilayah Mampang, Jakarta Selatan. Satu pelaku ternyata merupakan anak dibawah umur.
Kapolsek Mampang Kompol Sujarwo mengatakan, aksi mereka sempat viral karena terekam kamera CCTV di dekat lokasi.
ADVERTISEMENT
“Kronologis kejadiannya Kamis 17 September 2020 sekitar jam 03.30 WIB. Ada dua orang berboncengan sepeda motor, salah satu pelaku menggunakan jaket (ojek) online,” kata Sujarwo kepada wartawan, Rabu (30/9).
Sujarwo menjelaskan, saat itu para pelaku masuk ke dalam Masjid dan langsung membobol kotak amal menggunakan gunting. Mereka juga menggondol uang sekitar Rp 1,2 juta yang ada di dalam sana.
Kelakuan Bengal Remaja di Kampung Boncos, Wakapolsek Palmerah Dimintai Narkoba
Ilustrasi Narkoba. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Operasi Yustisi terus gencar dilakukan oleh kepolisian agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan selama PSBB di Jakarta.
Namun, siapa sangka polisi yang berniat mengingatkan soal PSBB justru dianggap pengedar narkoba.
Peristiwa itu terjadi saat jajaran Polsek Palmerah menggelar Operasi Yustisi di kawasan Kampung Boncos, Jakarta Barat, Rabu (30/9) malam. Wakapolsek Palmerah AKP Bahrun yang mengalaminya sendiri.
ADVERTISEMENT
Ia dan 12 anggotanya yang tengah melakukan operasi tidak mengenakan seragam, sehingga tidak ada yang tahu jika mereka polisi. Seorang pemuda pun datang meminta narkoba dari Bahrun.
"Kita tadi lagi Operasi Yustisi tadi ada beberapa remaja yang menanyakan narkoba ke kita, ‘bang ada barang enggak? mau dong’, gitu nanya ke kita” kata Bahrun dalam keterangan tertulis, Kamis (1/10).
Kemudian pria itu pun ia suruh pergi. Aparat kemudian memeriksa sejumlah tempat yang menjadi titik keramaian di wilayah itu.
Operasi yustisi yang semula bertujuan mengingatkan protokol kesehatan berubah menjadi seperti penggerebekan. Di tempat berkumpul warga, polisi menemukan granat aktif, beberapa gram sabu, alat hisap sabu dan senjata tajam.
Granat diamankan oleh tim Gegana Mabes Polri. Sementara barang bukti lainnya dibawa ke Polsek Palmerah.
ADVERTISEMENT
Polisi belum menemukan tersangka terkait barang-barang tersebut. Karena semua yang berkumpul di lokasi itu langsung bubar ke gang-gang kecil saat tahu polisi datang.