Kriminal Jabodetabek: Pria di Depok Dibegal hingga Lim Swie King Ditangkap

15 Juli 2020 7:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi begal. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi begal. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah kasus kriminal terjadi di wilayah Jabodetabek sepanjang Selasa (14/7) kemarin. Tak hanya kasus baru, sejumlah update berita kasus kriminal lainnya juga terjadi.
ADVERTISEMENT
Apa saja kasus berita kriminal yang terjadi sepanjang Selasa (14/7) kemarin? Berikut kumparan rangkum:
Pria di Depok Jadi Korban Begal saat Melintas di Kawasan GDC
Seorang pria di Depok menjadi korban begal di kawasan GDC, pada Selasa (14/7) dini hari. Dalam insiden tersebut korban kehilangan sepeda motor.
Dari informasi yang dihimpun, korban sekitar pukul 01.00 WIB melintas di GDC yang memang sepi. Dari belakang, korban sudah diikuti kelompok begal hingga akhirnya memepet korban.
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man
Saat itu, korban berusaha mempertahankan motornya dengan berteriak. Warga yang berada di lokasi pun berusaha menolong korban, namun sepeda motornya berhasil dibawa kabur.
Kasubag Humas Polres Depok AKP Elly membenarkan insiden tersebut. Namun, pihaknya belum menerima laporan dari korban.
ADVERTISEMENT
“Iya, tapi yang bersangkutan belum membuat laporan sampai saat ini,” kata Elly kepada kumparan.
Wartawan MI Kehilangan Tas Isi Kamera Rp 60 Juta di DPR
Seorang wartawan foto dari Media Indonesia bernama Moh Irfan menjadi korban pencurian saat meliput di Gedung DPR RI pada Senin (13/7). Akibat kejadian itu, ia kehilangan tas yang berisi kamera hingga laptop senilai Rp 60 juta lebih.
Atas kejadian ini, Irfan melaporkan ke Polda Metro Jaya, Selasa (14/7). Laporan polisi itu tertuang pada nomor LP/4.088/VII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.
Pencuri tas wartawan di gedung DPR. Foto: Dok. Istimewa
Irfan menjelaskan kasus pencurian itu bermula saat ia menyelesaikan pekerjaannya lalu melaksanakan salat. Kamera serta barang berharga lainnya ia simpan dalam sebuah tas yang diletakkan di media center Gedung DPR RI.
ADVERTISEMENT
“Senin 13 juli 2020 selesai tugas kerja saya ngerapihin alat-alat. Setelah itu pingin pulang tapi keburu azan. Saya taruh di ruang kerja dan di situ ada 2 orang wartawan yang biasa nge-post,” kata Irfan di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7).
Irfan menyebut kerugian akibat pencurian ini ditaksir mencapai Rp 60 juta.
“Paling tidak itu kalau baru sekitar Rp 60 juta karena lensa, laptop dan ada 2 lensa,” ujarnya.
Tawuran Pelajar di Bekasi Tewaskan 1 Orang
Lima pelajar ditangkap polisi usai tawuran yang menewaskan satu orang pada Minggu (5/7). Tawuran itu terjadi di Jalan Raya Jatikramat Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Mereka adalah AN, MF, MR, MAD, dan S. Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko, mengatakan tawuran ini melibatkan beberapa kelompok geng remaja. Mereka saling berhadapan dengan menggunakan senjata tajam dan batu.
ADVERTISEMENT
"Tawuran antar-dua kelompok di mana kelompok tersangka gabungan dari berbagai geng, yaitu geng Warday, Gotroy, RTN, dan Manggarai melawan kelompok korban yang bernama geng Jatikramat Gangster atau RPB Bekasi," kata Wijonarko dalam keterangan tertulis, Selasa (14/7).
Korban tewas berinisial IS menderita luka bacok di bagian kepala dan pundak. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Polisi Gadungan Ditangkap di Jakarta Barat
Polsek Kalideres menangkap 4 orang polisi gadungan di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Mereka ditangkap karena memeras warga.
Kapolsek Kalideres Kompol Slamet mengatakan, mereka memeras seorang warga bernama Santi Andriana di mal kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
“Para pelaku merencanakan perbuatannya dan mereka melakukan aksinya pada pukul 20.00 WIB di depan mal kawasan Kalideres. Mereka mengaku sebagai aparat," kata Slamet lewat keterangannya, Selasa (14/7).
Safitri, salah satu orang tua murid, menunjukkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) saat berbelanja peralatan sekolah di Rommy Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/7). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Slamet menuturkan, modus yang digunakan polisi gadungan ini yakni menjebak korban dengan alasan telah menyelewengkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Saat korban merasa terpojok, pelaku kemudian meminta uang Rp 50 juta.
ADVERTISEMENT
Slamet menambahkan, korban saat itu tidak memiliki uang sebanyak permintaan pelaku. Akhirnya korban hanya memberikan uang Rp 4,5 juta. Sadar telah ditipu, korban lalu melapor ke kepolisian.
Ambulans Diadang Pemotor di Depok, Kasusnya Berakhir Damai
Ambulans yang sedang membawa pasien diadang pemotor saat akan menuju rumah sakit di kawasan Depok, Jawa Barat. Video yang berisi rekaman peristiwa tersebut viral di media sosial.
Pemotor itu diketahui merupakan pegawai Dinas Perhubungan Kota Depok berinisial HG. Kasus tersebut kini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Wadi Sabani, mengatakan aksi pengadangan itu didasari atas insiden salah paham antara HG dan sopir ambulans.
"Kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman. Awal mulanya terjadi serempetan atau senggolan antara motor dengan ambulans," kata Wadi kepada wartawan, Selasa (14/7).
Metro TV berduka cita atas wafatnya Yodi Prabowo, News Video Editor. Foto: Instagram/@metrotv
Polisi Terkendala CCTV yang Buram di Lokasi Penemuan Jasad Editor MetroTV
ADVERTISEMENT
Teka-teki tewasnya editor MetroTV Yodi Prabowo masih belum terjawab. Polisi masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk memeriksa kamera CCTV di sekitar lokasi ditemukannya jasad Yodi
Namun ada kendala baru, yakni CCTV yang didapat tidak menunjukkan gambar yang ideal atau tak bisa membantu banyak dalam proses penyelidikan polisi.
“Baru dua, di pinggir tol sama yang di dekat TKP. Dua-duanya masih buram. Masih kita cari lagi CCTV yang lain dekat situ,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (14/7).
Selain itu jasad Yodi yang sudah membusuk menghambat polisi mengungkap motif pembunuhan ini.
“Enggak ada. Kendalanya karena sudah membusuk ya sudah 3 hari di TKP. Ini makanya kita pelan-pelan lagi dalami sama penyidik,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bareskrim Klarifikasi 3 Pegawai Tokopedia Soal 91 Juta Data Pengguna Bocor
Dittipidsiber Bareskrim Polri terus mendalami kasus pembobolan data 91 juta pengguna Tokopedia. Sejauh ini sebanyak 3 orang pegawai Tokopedia telah diperiksa.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, ketiga pegawai Tokopedia yang diperiksa berstatus sebagai saksi. Mereka merupakan IT security.
“Sedang melakukan klarifikasi terhadap rekan-rekan dari internal Tokopedia, sudah ada 3 orang yang diklarifikasi. antara lain IT security,” kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/7).
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Awi menuturkan, pihaknya juga tengah mendalami IP address yang digunakan pelaku dalam mencuri data pengguna Tokopedia. Hal itu pun masih membutuhkan waktu untuk mengungkap pelaku.
“Pembobolan data Tokopedia sampai saat ini Dittipidsiber Bareskrim masih melakukan penyelidikan dan masih melakukan analisa anomali IP address yang masuk ke Tokopedia,” ujar Awi.
ADVERTISEMENT
Lim Swie King Ditangkap Polisi Terkait Izin 73 Ribu Benih Lobster
Direktorat Tipidter Bareskrim Polri menangkap Kusmianto alias Lim Swie King terkait perizinan budidaya Lobster. Lim ditetapkan tersangka pada 5 Juni dan ditangkap hari itu juga di kawasan Bogor.
Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol Syahar Diantono mengatakan, Lim memiliki 73 ribu benih lobster. Dari hasil pemeriksaan, Lim tidak memenuhi syarat dalam objek tangkapan lobster.
Barang bukti hasil penindakan benih lobster. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Tersangka Kusmianto alias Lim Swie King alias AAN,” kata Syahar lewat keterangannya, Selasa (14/7).
“Meski pelaku memiliki izin, namun objek tangkapannya tidak memenuhi syarat yang dimaksud dalam Peraturan Menteri, dan melanggar ketentuan UU,” tambah Syahar.
Syahar menuturkan, Lim bermasalah di Polda Jambi dan Polda Jawa Timur. Ia diduga melanggar Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI 12/PERMEN-KP/2020 Tentang Pengelolaan Lobster.
ADVERTISEMENT
Selain lobster, Lim juga mengelola kepiting (Scylla), dan Rajungan (Portunus). Saat ini benih lobster telah dilepaskan kembali ke alam.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: