news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Krisis Myanmar Makin Meluas, Perang Saudara Terancam Pecah

1 April 2021 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban kekerasan di Myanmar dibawa untuk mendapat perawatan di desa perbatasan Thailand, Mae Sam Laep, provinsi Mae Hong Son, Thailand, Selasa (30/3). Foto: Soe Zeya Tun/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Korban kekerasan di Myanmar dibawa untuk mendapat perawatan di desa perbatasan Thailand, Mae Sam Laep, provinsi Mae Hong Son, Thailand, Selasa (30/3). Foto: Soe Zeya Tun/REUTERS
ADVERTISEMENT
Utusan PBB memperingatkan perang saudara berpotensi pecah di Myanmar. Hal ini lantaran junta militer semakin represif terhadap demonstran prodemokrasi.
ADVERTISEMENT
Sejak kudeta pada 1 Februari 2021 lalu, sudah 535 warga Myanmar terbunuh. Mayoritas korban adalah demonstran yang berunjuk rasa damai.
Menurut Utusan PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, situasi di lapangan semakin memburuk.
Parade angkatan bersenjata di Myanmar (27/2/2021). Foto: REUTERS/Stringer
Dia meminta agar Dewan Keamanan PBB bertindak demi mencegah terjadinya pertumpahan darah.
Bukan tanpa sebab, Burgener mengatakan potensi konflik lebih luas sangat mungkin terjadi.
Beberapa grup dari 20 kelompok etnis bersenjata di Myanmar menegaskan menolak kudeta.
Parade angkatan bersenjata di Myanmar (27/2/2021). Foto: REUTERS/Stringer
Tiga di antara mereka adalah kelompok pemberontak paling ditakuti yaitu: Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang, Tentara Aliansi Demokratis Nasional Myanmar, dan Tentara Arakan.
Pada Rabu (31/3/2021) ketiga kelompok ini mengancam bakal ikut protes antipemerintah yang terjadi di hampir seluruh wilayah Myanmar.
Kondisi tersebut diperparah dengan tindakan dua kelompok bersenjata lain, Uni Nasional Karen (KNU) dan Tentara Kemerdekaan Kachin. Kedua kelompok itu bahkan memperluas aksi bersenjata mereka melawan Militer Myanmar.
Petugas medis mengobati korban kekerasan di Myanmar, di desa perbatasan Thailand, Mae Sam Laep, provinsi Mae Hong Son, Thailand, Selasa (30/3). Foto: Soe Zeya Tun/REUTERS
Sejak Sabtu pekan lalu, militer Myanmar telah meluncurkan serangan udara di basis pertahanan KNU di Negara Bagian Karen.
ADVERTISEMENT
Media lokal Karen News melaporkan serangan militer Myanmar di Negara Bagian Karen menewaskan 11 orang. Belum ada keterangan dari KNU maupun militer mengenai serangan tersebut.
Meski demikian, KNU dan pemberontak lainnya di Karen diprediksi akan membalas serangan tersebut.
Akibat memanasnya situasi di Negara Bagian Karen, warga setempat memilih kabur ke Thailand. Kemlu Thailand menyebut ada 2.000 lebih warga Myanmar yang kabur ke negaranya.
Kemlu Thailand menyatakan sebagian besar telah kembali Myanmar. Hanya sekitar 200 orang yang terdiri dari lansia, wanita, dan anak-anak, masih berada di Thailand.