Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Kritik Menghantam Polri, Pimpinan Komisi III DPR Tetap Percaya Jenderal Sigit
10 Februari 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit![Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jcd06eee97314ctjtssgk8jx.jpg)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyampaikan tetap percaya pada sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Sahroni percaya Jenderal Sigit membawa Polri menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Apa yang disampaikan Sahroni ini menjawab kritik keras yang menghantam Polri, mulai dari kasus pemerasan di lingkungan kepolisian hingga kasus lainnya.
Sahroni menegaskanm di bawah pimpinan Jenderal Sigit justru ada tindakan tegas yang dilakukan pada oknum polisi yang melakukan pidana.
"Justru Komisi III melihat itu sebagai momentum bersih-bersih, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Jadi kalau sama Pak Kapolri Listyo, semua kasus dibuka secara transparan dan diproses dengan tegas," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (10/2).
Oleh sebab itu, Sahroni mengatakan berdasarkan data dan penilaian Komisi III DPR, Listyo Sigit adalah sosok Kapolri terbaik.
"Pak Kapolri berhasil meningkatkan kepercayaan Polri dengan berbagai kinerja-kinerja baik dari kepolisian. Ini tentu tidak mudah, dibutuhkan kepemimpinan yang solid dan tegas untuk mengatasi hal-hal seperti itu. Dan itu dimiliki oleh Pak Kapolri Listyo Sigit,” kata Sahroni.
Bendahara Umum NasDem ini menilai, Jenderal Sigit merupakan sosok yang inovatif dan terbuka terhadap masukan. Menurutnya, Polri di bawah pimpinan Listyo Sigit menjadi institusi yang banyak mengalami kemajuan.
ADVERTISEMENT
“Dan Pak Kapolri ini sangat terbuka dengan masukan-masukan dari masyarakat. Kritik terhadap Polri itu benar-benar Pak Kapolri dengar dan dijadikan bahan evaluasi. Bahkan kalau ada laporan kasus masyarakat yang tersendat, Pak Kapolri sering turun tangan langsung menangani kasus tersebut. Seperti di kasus pemerasan seorang guru bernama Supriyani, dan lain sebagainya,” kata Sahroni.
Meski begitu, Sahroni mengakui beberapa jajaran Polri memang ada yang kerap tidak mengikuti instruksi Kapolri. Mereka merupakan oknum yang berlaku sewenang-wenang.
“Walau pemimpinnya sudah tegas dan profesional, kadang jajaran di bawah ini yang masih suka bandel melawan instruksi pimpinan. Hal-hal seperti ini yang sulit dikontrol, banyak oknum yang semena-mena tapi atas kehendak pribadi. Seperti misal pelecehan, pungli, dan lainnya," kata Sahroni.
ADVERTISEMENT
"Ini kan kesalahan individual, tapi jadi menyeret citra institusi. Mereka-mereka ini lah yang jadi benalu di Polri,” tutup Sahroni.