Kritik Tim Jokowi soal Pidato Prabowo: Teleprompter hingga Pesimisme

15 Januari 2019 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin mengkritik pidato kebangsaan Prabowo Subianto bertajuk Indonesia Menang yang disampaikan Senin (15/1). TKN Jokowi-Ma'ruf menilai, pidato tersebut hanyalah sebuah retorika teleprompter dan menjual pesimisme.
ADVERTISEMENT
"Pidato visi misi sarat dengan ilusi dan retorika teleprompter. PDIP tidak kaget dengan subtansi pidato visi misi Prabowo-Sandi," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya, Selasa (15/1).
"Selain melanggar aturan kampanye, apa yang disampaikan sesuai dengan watak Pak Prabowo: menyerang dan menihilkan prestasi Indonesia," lanjut Sekjen PDIP tersebut.
Hasto menilai, Indonesia di tahun 2018 sudah mencatatkan berbagai prestasi, misalnya penyelenggaraan Asian Games, pembangunan infrastruktur hingga pelosok serta berbagai kebijakan sosial. Namun, ia menyesalkan fakta ini seakan dinihilkan dalam pidato Prabowo.
"Sebab di mata Pak Prabowo semua adalah kegagalan sesuai pengalamannya sendiri," ujar dia.
TKN Jokowi-Ma'ruf menilai kubu Prabowo-Sandi terus memainkan retorika yang isinya perlawanan terhadap berbagai bentuk ketidakadilan. Namun, Hasto yakin rakyat tidak akan terpengaruh dengan retorika ini.
Juri Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Irma Suryani Chaniago di Posko Cemara (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Juri Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Irma Suryani Chaniago di Posko Cemara (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
"Indonesia dibangun dengan niat baik dan pemikiran positif. Strategi model menyerang justru menjadi arus balik, yang justru malah mengingatkan masa lalu Pak Prabowo," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, TKN menilai pesimisme yang dibangun Prabowo hanya akan mengurangi dukungan suara bagi mantan Danjen Kopassus itu di Jawa, Sulawesi, Sumatera, Kalimatan, NTT, Papua, dan sejumlah wilayah di Indonesia Timur. Sebab, mereka telah merasakan langsung pembangunan yang dikerjakan pemerintahan Jokowi.
Namun, Hasto melihat ada satu hal positif yang disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidatonya.
“Hal yang kami apresiasi dari pidato tersebut adalah vokal dan intonasi Pak Prabowo jauh lebih baik," ujarnya.
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Di kesempatan yang berbeda, Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, menilai pidato Prabowo menunjukkan bahwa pasangan Sandiaga Uno itu tidak pernah melihat hal positif. Selain itu, semua kritik yang disampaikan Prabowo toh sudah ada di pemerintahan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Semua program yang disampaikan sudah dilakukan Jokowi. Sedangkan beberapa program malah menjiplak program Jokowi yang diubah redaksionalnya," kata Irma.
"Tampak sekali miskin gagasan," lanjut Ketua DPP NasDem tersebut.
Irma menilai pidato kebangsaan idealnya diisi dengan optimisme, bukan pesimisme dan negative thinking terhadap bangsanya sendiri. Sebab, kata dia, pemimpin yang pesimistis tidak akan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.