Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
KRL Anjlok di Stasiun Manggarai karena Masalah Persinyalan
3 Oktober 2017 12:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Kereta Rel Listrik (KRL) tujuan Bogor-Angke anjlok di Stasiun Manggarai hari ini sekitar pukul 07.40 WIB. Penumpukan penumpang terjadi di stasiun, kemacetan lalu lintas juga terjadi di jalan-jalan besar sekitar stasiun.
ADVERTISEMENT
PT KAI Commuter Indonesia (KCI) telah menyampaikan permohonan maaf, kepada para penumpang dan masyarakat umum yang terdampak. KCI juga sudah meminta para penumpang beralih ke transportasi lain karena proses evakuasi berlangsung lama.
Apa penyebab KRL tersebut anjlok? Direktur Utama PT KCI, Muhammad Nurul Fadhila, menjelaskan kereta bernomor KA 1507 itu itu anjlok karena masalah gangguan persinyalan.
Menurut Fadhil, dua hari belakangan ini memang sedang ada switch over persinyalan kereta api se Jabodetabek, guna meningkatkan kualitas pelayanan.
"Proses dua hari dilakukan switch over persinyalan dari persinyalan lama ke baru. Ini juga dalam rangka revitalisasi persinyalan secara umum se-Jabodetabek. Untuk membuat frekuensi perjalanan kereta api ke depan lebih efisien," jelasnya di Stasiun Manggarai, Selasa (10/3).
ADVERTISEMENT
"Tahapan-tahapannya seperti itu dan itu semua sudah melalui safety assignment. Sehingga dioperasionalkan, termasuk sarananya sudah layak operasional. Namun, pada pagi hari ini kita menemukan indikasi ada gangguan di sistemnya," imbuhnya.
Akibat gangguan sistem persinyalan itu, roda-roda kereta bagian belakang mengalami double sepur, dan terjadilah anjlok.
"Rangkaian kereta paling belakang, dengan posisi roda depan menuju arah Sudirman, roda belakang menuju arah Cikini," paparnya.

Fadhil menjelaskan, stasiun Manggarai secara umum memang sedang dalam tahap revitalisasi total. Revitalisasi dilakukan untuk menjadikan stasiun Manggarai sebagai salah satu stasiun terbesar di Indonesia.
"Stasiun yang akan melayani sekian banyak perjalanan, dalam konteks pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah," katanya.
Hingga saat ini, menurut Fadhil, pihaknya belum mendapatkan laporan perihal korban luka akibat anjloknya KRL ini. Lalu perihal sejumlah penumpang yang kartu KRL-nya tak bisa di-refund hari ini, Fadhil mengatakan para penumpang dapat mengurus hal tersebut di loket-loket KRL manapun.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini belum ada laporan ada penumpang luka, namun kami juga siap meng-handle bila ada korban dari penumpang, kami siap tanggung," kata Fadhil.
"Kepada penumpang yang hari ini terpaksa keluar stasiun tanpa lewat gate, nanti silakan menghubungi semua loket stasiun KRL untuk meng-clear kartunya sehingga tak ada dirugikan masyarakat secara umum. Kalau pun membutuhkan refund, silakan hubungi semua loket stasiun yang ada," imbuh dia.
Lalu terkait evakuasi gerbong kereta yang anjlok, Fadhil mengatakan gerbong tersebut akan didorong ke Dipo Bukit Duri untuk dilakukan pengecekan.
"Untuk dilakuan pengecekan secara total, dilakukan lagi uji statis dan dinamis, sehingga yakin untuk dioperasionalkan lagi. Dalam seminggu ini pengecekan total," papar dia.