Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Lumpuhnya aliran listrik di wilayah Jabodetabek membuat sinyal internet ikut terganggu. Tak terkecuali sinyal KRL Commuter Line hingga Moda Raya Terpadu (MRT).
ADVERTISEMENT
Kejadian ini membuat penumpang berbondong-bondong beralih ke transportasi konvensional seperti angkutan kota (angkot), ojek pangkalan, hingga bus umum. Jasa transportasi online juga tak bisa digunakan imbas sinyal sejumlah provider mengalami down.
Rieska (30), warga Depok, Jawa Barat, terpaksa beralih naik bus dan angkot dari kawasan Pejaten hingga ke rumahnya di Depok. Di terminal Pasar Minggu, Rieska melihat kerumunan orang membeludak dan berjejer menunggu angkot.
"Saya terpaksa naik bus S75 dari Pejaten ke Pasar Minggu. Lalu dari Pasar Minggu naik angkot Miniarta 04 ke arah Depok. Penuh banget, angkotnya juga lama karena pada beralih dari TransJakarta, ojek online sama KRL. Ini juga kami naik (angkotnya) berebutan," ujar Rieska kepada kumparan, Minggu (4/8).
ADVERTISEMENT
"Angkot yang dari arah Depok itu, belum mutar di Pasar Minggu, sudah disetop sama penumpang. Jadi yang pada nunggu di Pasar Minggu enggak dapat angkot. Orang-orang akhirnya alternatif naik angkot 129 yang ke arah Pasar Pal Depok karena saking penuhnya, daripada terlantar di jalan," tambah Rieska.
Saat sinyal telepon sempat hidup, Rieska mencoba untuk memesan ojek online. Namun, niat itu diurungkan lantaran harganya tiga kali lipat lebih mahal karena dalam jangkauan jam sibuk atau peak hour.
"Mungkin karena itu juga orang-orang milih pada naik angkot sama bus. Penuh banget, pada laris manis angkot, ojek pangkalan juga pokoknya," kata Rieska.
Rieska juga menceritakan bagaimana semrawutnya kondisi jalanan imbas lampu lalu lintas padam. Sepanjang Pejaten hingga Depok, klakson mobil dan motor saling bersahutan.
ADVERTISEMENT
"Di persimpangan terminal Pasar Minggu itu semrawut, mati lampu lalu lintas semuanya. Dari Tanjung Barat, Lenteng Agung juga. Sepanjang Margonda juga macet, untung ada polisi, sih, kalau di Depok," tuturnya.
Sebelumnya Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), Amir Rosidin mengatakan, pemicu dari padamnya listrik ini karena sistem jaringan listrik 500 kV yang melewati jalur selatan dan utara tak bertegangan.
"Jadi supply listriknya ke arah DKI Jakarta, Banten, serta Jawa bagian barat terputus," kata Amir saat dihubungi kumparan, Minggu (4/8).